Kementerian PUPR Bangun Stadion Mini di Wini

id Stadion

Kementerian PUPR Bangun Stadion Mini di Wini

Raymundus Fernandes

Kementerian PUPR membangun sebuah stadion sepak bola mini di Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.
Kupang (Antara NTT) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sebuah stadion sepak bola mini di Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.

"Pembangunan lapangan sepak bola mini di wilayah Kecamatan Insana Utara ini satu paket dengan jalan nasional di kawasan perbatasan yang telah dibangun oleh PT Hutama Karya," kata Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandes di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan lapangan sepak bola itu nanti dapat membantu generasi muda untuk menyalurkan bakat dan hobi bermain sepak bola.

Pembinaan sepak bola usia dini juga dapat ditingkatkan mengingat kabupaten tersebut pada tahun 2017 tidak mengikutsertakan tim sepak bolanya dalam liga El Tari Memorial Cup (ETMC) 2017 yang digelar di Kota Ende, Pulau Flores.

"Kami juga targetkan lapangan yang tengah dibangun dan selesai pada Oktober ini bisa digunakan untuk mencari bakat-bakat pesepak bola dari kabupaten ini dan target kami tahun depan bisa ikut dalam ETMC," tuturnya.

Kementerian PUPR selain membangun lapangan sepak bola mini, juga sejumlah fasilitas olahraga di lokasi tersebut.

Manager Teknis Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR Wahyu mengatakan, luas lahan yang digunakan untuk membangun stadion sepak bola mini di kawasan perbatasan RI-Oecusse itu seluas 3,3 hektare.

"Di lahan seluas itu akan dibangun juga jogging track, lapangan bola voli, kantin, serta sarana olahraga lainnya," katanya dan menambahkan pengerjaan stadion mini itu dilakukan sejak 25 Juli 2017 dengan dana bersumber datri APBN sebesar Rp11 miliat.

Hingga saat ini, lanjut Wahyu, secara fisik pembangunan fasilitas olahraga tersebut sudah mencapai 20 hingga 30 persen. Dan untuk saat ini yang menjadi fokus pembangunan dari stadion tersebut adalah pada tribun karena menurut Wahyu membutuhkan waktu yang lama.