Pemkab Flotim bangun tembok penahan sungai cegah banjir dan longsor

id Flotim, NTT, Kota Kupang

Pemkab Flotim bangun tembok penahan sungai cegah banjir dan longsor

Ilustrasi penahan sungai. ANTARA/Ho

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur membangun tembok penahan aliran sungai untuk mencegah terjadinya longsor dan banjir ketika musim hujan tiba.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus Betan dihubungi dari Kupang, Rabu, (21/10) mengatakan bahwa ada dua tembok penahan yang sudah dibangun, dan salah satunya yakni di Kali Belo Desa Gekeng Derang.

"Kalau yang saya sebut tadi cukup besar, dan dibangun menggunakan anggaran dari pusat. Tetapi ada juga yang sudah dibangun yang mana anggarannya dari Dana Desa yang dibangun oleh warga desa," katanya.

Alfonsus mengatakan bahwa berbagai antisipasi mencegah terjadi bencana hidrometeorologi saat ini terus dilakukan oleh pemda setempat, karena bencana yang sering terjadi di kabupaten itu saat musim penghujan seperti angin puting beliung, banjir dan longsor.

Selain pembangunan tembok penahan longsor di beberapa daerah, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan logistik jika terjadi bencana alam di daerah itu.

"Anggaran untuk bencana alam sendiri untuk Flores Timur tahun ini mencapai Rp180an juta, nah ini kita gunakan untuk bencana kebakaran dan juga bencana hidrometeorologi," tambah dia.

Lebih lanjut, kata dia, beberapa kecamatan yang rawan akan bencana longsor dan angin puting beliung itu di Kota Larantuka sendiri, kemudian juga Kecamatan Demon Pagong, pantai utara Pulau Solor, Kecamatan Ile Bura dan beberapa kecamatan lainnya.

Ia juga mengajak masyarakat di kabupaten itu untuk waspada jika hujan besar dengan intensitas curah hujan yang tinggi, karena bisa saja muncul bencana alam, baik itu banjir dan longsor disertai angin puting beliung.

"Ya selain mengantisipasi adanya bencana kita juga selalu imbau warga untuk selalu berhati-hati, khususnya yang tinggal di ketinggian, karena potensi longsornya tinggi," tambah dia.

Baca juga: 22.082 warga Flores Timur merasakan dampak kekeringan

Baca juga: Karhutla kembali melanda Ile Mandiri di Larantuka


Terkait pembangunan posko bencana alam, ujar dia seperti tahun-tahun sebelumnya pihaknya akan membangun posko pada saat musim hujan mulai datang.