Terminal serbaguna Wae Kelambu diresmikan akhir Maret
Kita berharap tanggal 31 Maret 2021 dapat dilakukan soft launching Terminal Multipurpose Wae Kelambu
Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan terminal logistik penunjang destinasi pariwisata Labuan Bajo, ditargetkan diresmikan (soft launching) pada akhir Maret mendatang.
Pemimpin Proyek Investasi Strategis Labuan Bajo PT Pelindo III (Persero) Mukhamad Fathoni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, (8/2) mengatakan pembangunan terminal serbaguna itu ditargetkan selesai pada Maret 2021.
"Kita berharap tanggal 31 Maret 2021 dapat dilakukan soft launching Terminal Multipurpose Wae Kelambu," katanya.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia GL Kalake ke proyek pembangunan infrastruktur tersebut, Minggu (7/2/2021).
Tercatat, progres pembangunan terminal di sisi laut sudah mencapai 92 persen, sedangkan pembangunan di sisi darat sudah mencapai 89 persen.
"Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini menunjukkan progres yang baik," kata Ayodhia.
Kendati demikian, Direktur Teknik Labuan Bajo PT Pelindo III Boy Robyanto mengungkapkan masih ada empat hal yang dinilai perlu jadi perhatian pemerintah.
Pertama, perbaikan geometri jalan sepanjang delapan kilometer yang perlu diperluas dan dibuatkan drainase.
Kedua, reroute akses masuk pelabuhan agar tidak berkelok-kelok dan membuat penumpukan kendaraan.
Ketiga, terminal bahan bakar minyak (TBBM) yang diharapkan dapat menjadi pusat distribusi BBM di wilayah Flores bagian barat.
"Keempat, persiapan kegiatan operasional pelabuhan, khususnya untuk kegiatan soft launching," kata Boy.
Terminal Wae Kelambu merupakan salah satu infrastruktur pendukung Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata super prioritas (DPSP).
Pembangunan Terminal Wae Kelambu dengan total nilai kontrak pekerjaan mencapai Rp173 miliar dibiayai sepenuhnya oleh APBN.
Rencananya, Wae Kelambu akan diperuntukkan bagi lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo, dan curah cair sehingga mampu memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca juga: BOPLBF sebut pengerjaan kawasan pedestrian Labuan Bajo rampung 100 persen
Baca juga: DPR: Pengembangan wisata premium jangan hambat akses masyarakat
Nantinya, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi dan hanya akan menjadi tempat bersandar kapal-kapal wisata dan kapal penumpang. Selain itu, di sana juga akan dibangun terminal yacht.
Selain berfungsi sebagai terminal barang, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar Terminal Wae Kelambu dapat membantu menaikkan taraf hidup masyarakat setempat dan Provinsi NTT.
Pemimpin Proyek Investasi Strategis Labuan Bajo PT Pelindo III (Persero) Mukhamad Fathoni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, (8/2) mengatakan pembangunan terminal serbaguna itu ditargetkan selesai pada Maret 2021.
"Kita berharap tanggal 31 Maret 2021 dapat dilakukan soft launching Terminal Multipurpose Wae Kelambu," katanya.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia GL Kalake ke proyek pembangunan infrastruktur tersebut, Minggu (7/2/2021).
Tercatat, progres pembangunan terminal di sisi laut sudah mencapai 92 persen, sedangkan pembangunan di sisi darat sudah mencapai 89 persen.
"Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini menunjukkan progres yang baik," kata Ayodhia.
Kendati demikian, Direktur Teknik Labuan Bajo PT Pelindo III Boy Robyanto mengungkapkan masih ada empat hal yang dinilai perlu jadi perhatian pemerintah.
Pertama, perbaikan geometri jalan sepanjang delapan kilometer yang perlu diperluas dan dibuatkan drainase.
Kedua, reroute akses masuk pelabuhan agar tidak berkelok-kelok dan membuat penumpukan kendaraan.
Ketiga, terminal bahan bakar minyak (TBBM) yang diharapkan dapat menjadi pusat distribusi BBM di wilayah Flores bagian barat.
"Keempat, persiapan kegiatan operasional pelabuhan, khususnya untuk kegiatan soft launching," kata Boy.
Terminal Wae Kelambu merupakan salah satu infrastruktur pendukung Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata super prioritas (DPSP).
Pembangunan Terminal Wae Kelambu dengan total nilai kontrak pekerjaan mencapai Rp173 miliar dibiayai sepenuhnya oleh APBN.
Rencananya, Wae Kelambu akan diperuntukkan bagi lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo, dan curah cair sehingga mampu memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca juga: BOPLBF sebut pengerjaan kawasan pedestrian Labuan Bajo rampung 100 persen
Baca juga: DPR: Pengembangan wisata premium jangan hambat akses masyarakat
Nantinya, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi dan hanya akan menjadi tempat bersandar kapal-kapal wisata dan kapal penumpang. Selain itu, di sana juga akan dibangun terminal yacht.
Selain berfungsi sebagai terminal barang, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar Terminal Wae Kelambu dapat membantu menaikkan taraf hidup masyarakat setempat dan Provinsi NTT.