BI NTT perkirakan inflasi 2021 kembali ke sasaran 3 persen

id NTT,BI NTT,Inflasi NTT,Inflasi 2021

BI NTT perkirakan inflasi 2021 kembali ke sasaran 3 persen

Kantor Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jl El Tari Kota Kupang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Dari segi demand tingkat inflasi yang kembali ke sasaran 3 persen plus-minus 1 persen ini dipengaruhi membaiknya permintaan domestik
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Proivinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan tingkat inflasi di provinsi berbasiskan kepulauan itu pada 2021 kembali ke sasaran yaitu 3 persen.

"Dari segi demand tingkat inflasi yang kembali ke sasaran 3 persen plus-minus 1 persen ini dipengaruhi membaiknya permintaan domestik," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (11/2).

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap inflasi dari sisi demand yakni dampak kebijakan pemulihan ekonomi nasional, pemulihan aktivitas ekonomi, serta keyakinan konsumen yang masih terjaga.

Di sisi lain kebijakan Menteri Tenaga Kerja untuk tidak menaikkan upah minimum provinsi (UMP) diikuti Pemerintah Provinsi NTT yang menetapkan UMP pada 2021 sebesar Rp1.950.000.

Ariawan mengatakan dari sisi supply, kenaikan harga dipicu oleh perilaku biaya (pricing behavior) setelah diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru antara lain peningkatan biaya operasional untuk memenuhi standar protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: BI: pemulihan ekonomi NTT terus berlanjut pada triwulan I 2021

Baca juga: BI bantu pembangunan pondok di dua destinasi wisata NTT


Selain itu kompensasi kerugian di tahun 2020 serta pembatasan kapasitas maksimal terutama penumpang angkutan, katanya.

Mengenai pengaruh faktor tekanan eksternal, Ariawan mengatakan pada 2021 ini diperkirakan masih terjaga yang tercermin dari membaiknya prospek ekonomi global.

"Nilai tukar juga terjaga serta pengetatan perdagangan komoditas bahan makanan yang minimal," katanya.