NTT Miliki Keunggulan Kembangkan Garam

id garam

NTT Miliki Keunggulan Kembangkan Garam

Pengembangan industri garam di Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur menilai wilayah berbasis kepulauan ini memiliki keunggulan komparatif dalam mengembangkan komoditas garam.
Kupang (Antara NTT) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur menilai wilayah berbasis kepulauan ini memiliki keunggulan komparatif dalam mengembangkan komoditas garam.

Data hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diterima Antara di Kupang, Rabu, menyebutkan musim panas di NTT dapat mencapai 8-9 bulan dengan kecepatan angin mencapai 40 km/jam dan tingkat kepekatan air laut bersih yang baik dapat mencapai 4 Be, lebih pekat dari salinitas di Jawa (2 - 3 Be).

Menurut kajian Bank Indonesia, apabila dikembangkan dengan lebih baik, produksi garam NTT dapat memiliki kualitas KW1 ( NaCl 97- 98 persen), dengan kualitas garam dapat menyaingi kualitas garam impor.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan NTT menunjukkan, Provinsi NTT memiliki potensi tambak garam dengan luas lahan yang dapat dikembangkan seluas 12.835 ha dengan produktivitas mencapai 1,43 juta ton pertahun.

Hal ini berarti, apabila dikembangkan dengan maksimal, dalam satu tahun, produksi tiap satu ha lahan, dapat menghasilkan minimal 112 ton.

Apabila lahan yang sudah ada dapat diolah dengan produktivitas yang sama dengan rencana pengolahan lahan berpotensi, maka total luas lahan garam yang dimiliki NTT mencapai 13.178,6 ha dengan hasil produksi dapat mencapai 1,47 juta ton pertahun.

Jumlah ini setara dengan rata-rata 71 persen impor garam dengan total nilai omset mencapai lebih dari 700 miliar dan mampu menyerap minimal 25 ribu tenaga kerja.

Hal ini dapat menjadikan NTT sebagai produsen garam terbesar di Indonesia, mengalahkan Jawa Timur yang saat ini mampu memproduksi hingga 1 juta ton per tahun, tulis Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT.

Karena itu, adanya investasi dan pengembangan lahan garam di Provinsi NTT diharapkan dapat dilaksanakan dan disukseskan oleh semua pihak yaitu investor, pemerintah dan juga masyarakat.

Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan sesuai rencana, maka dapat membawa manfaat dan harapan baru bagi Provinsi NTT untuk mengembangkan ekonominya ke arah yang lebih baik.

Dengan semakin produktifnya lahan garam berpotensi di NTT, diharapkan Provinsi NTT dapat menjadi lumbung garam nasional bagi Indonesia.