Dialog Internasional Promosikan Pariwisata NTT

id promosi

Dialog Internasional Promosikan Pariwisata NTT

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu (kiri) saat diwawancarai oleh seorang reporter televisi tentang perkembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur. (Foto Ist)

"Sekarang ada program baru kami di Dinas Pariwisata yaitu mengadakan dialog internasional melalui Radio Verbum di Kupang," kata Marius Ardu Jelamu.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur menggagas program dialog interaktif internasional melalui siaran radio untuk mempromosikan pariwisata di provinsi ini kepada masyarakat dunia yang menyebar di berbagai negara.

"Sekarang ada program baru kami di Dinas Pariwisata yaitu mengadakan dialog internasional melalui Radio Verbum di Kupang," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, dialog internasional itu dilakukan secara berkala menggunakan Bahasa Inggris dengan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Dialog interaktif itu, lanjutnya, sudah dilakukan sebanyak dua kali dan menurutnya telah mendapat sambutan atau animo luar biasa dari masyarakat calon-calon wisatawan dari mancanegara.

"Pertama kami uji coba dialog itu pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu dan mendapat tanggapan luar biasa dari warga luar negeri seperti di Mississippi, Chili, Quait, Italia, dan Brazil," katanya.

Ia mengatakan, sekitar seminggu lalu ia juga melakukan dialog serupa dengan kelompok anak muda di Mississippi, Amerika Serikat, melalui radio yang terkoneksi secara internasional itu.

"Sambutan mereka sangat positif dan dari hasil dialog itu mereka akan datang ke Indonesia, khusunya ke NTT, setelah kami jelaskan kekayaan pariwisata kita melalui dialog itu," katanya.

Menurutnya, promosi parwisata menjadi kunci utama mendorong kamajuan pariwisata di provinsi yang merupakan salah satu dari 10 destinasi unggulan nasional, yang terkenal dengan wisata Taman Nasional Komdo di ujung barat Pulau Flores itu.

Namun, Marius mengakui keterbatasan anggaran membuat kegiatan promosi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik di daerah maupun nasional, masih terbatas.

"Karena keterbatasan anggaran promosi itu maka sekali-sekali hanya kami lakukan dialog melalui televisi nasional yang terkoneksi juga dengan internasional," katanya.

Selain melalui media massa, lanjutnya, promosi juga dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan ekspo-ekspo, meskipun tidak masif karena keterbatasan anggaran.

"Untung juga selama ini Kementerian Pariwisata pada sejumlah kesempatan mengikutsertakan Dinas Pariwisata ke luar negeri untuk promosi," katanya.