Pertumbuhan kredit konsumsi di NTT capai Rp20,8 T

id NTT,OJK NTT,penyaluran kredit,kredit konsumsi,pertumbuhan kredit di NTT

Pertumbuhan kredit konsumsi di NTT capai Rp20,8 T

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Robert Sianipar. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Permintaan kredit paling besar di-drive oleh konsumsi rumah tangga sebagai sektor utama pembentuk ekonomi kita di NTT,"

Kupang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat pertumbuhan kredit komsumsi yang disalurkan seluruh perbankan di provinsi ini mencapai Rp20,8 triliun per Januari 2021.

"Permintaan kredit paling besar di-drive oleh konsumsi rumah tangga sebagai sektor utama pembentuk ekonomi kita di NTT," kata Kepala OJK NTT Robert Sianipar ketika dihubungi di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan setelah kredit konsumsi,  penyaluran kredit terbesar per Januari 2021 diikuti oleh kredit modal kerja senilai Rp11,5 triliun, dan kredit investasi Rp2,3 triliun yang disalurkan melalui 23 kantor bank umum dan 12 BPR.

Ia mengatakan pertumbuhan kredit yang didominasi kredit konsumsi ini dapat dimaklumi karena sesuai dengan karakteristik perekonomian di NTT yang ditopang konsumsi rumah tangga.

Robert menjelaskan memang jika komposisi pertumbuhan kredit ini bisa bergeser ke investasi,modal kerja maka dapat memberikan efek multiplayer yang lebih besar.

Baca juga: Lembaga jasa keuangan di NTT tumbuh positif pada 2020
 

Misalnya kredit modal kerja sektor konstruksi tentu akan merangsang pertumbuhan banyak sektor lain seperti makan-minum, kesehatan, properti, dan lainnya.

"Tapi memang karakteristik ekonomi NTT seperti itu. Apakah ini (dominasi kredit konsumsi) baik? Yah tentunya masih tergolong baik untuk kondisi saat ini karena secara nasional juga ekonomi kita ditopang konsumsi," katanya.

Baca juga: Lembaga jasa keuangan di NTT tumbuh positif pada 2020

Robert mengatakan pertumbuhan kredit ini akan bergeser ketika banyak investasi seperti parik-pabrik mulai masuk ke provinsi berbasiskan kepulauan ini.

Misalnya, lanjut dia pemerintah daerah yang sudah berencana membangun pabrik pakan ternak maka akan berkontribusi pada meningkatnya kredit investasi maupun modal kerja.

"Ini yang kita harapkan meningkatkan efek multiplayer-nya kepada sektor-sektor ikutannya," katanya.