Daerah lokasi bencana relatif sudah dapatkan bantuan

id banjir ntt,siklon seroja,bnpb

Daerah lokasi bencana relatif sudah dapatkan bantuan

Tangkapan layar - WWagub NTT Josef Nae Soi (tengah) dalam konferensi pers virtual BNPB, dipantau dari Jakatar pada Minggu (11/4/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)

Sampai dengan hari ini yang mengalami korban, desa-desa, kabupaten yang mengalami korban relatif sudah mendapatkan bantuan,"
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sebagian besar daerah yang mengalami banjir bandang akibat cuaca ekstrem relatif telah mendapatkan bantuan.

"Sampai dengan hari ini yang mengalami korban, desa-desa, kabupaten yang mengalami korban relatif sudah mendapatkan bantuan," kata Wagub NTT Josef dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau secara virtual dari Jakarta pada Minggu (11/4).

Terkait para pengungsi, dia mengatakan banyak yang sudah dan akan dipindahkan ke rumah-rumah penduduk untuk menghindari klaster baru penularan COVID-19.

Bantuan tanggap darurat seperti makanan, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya telah dan akan terus disalurkan ke desa-desa yang menjadi korban banjir bandang akibat cuaca ekstrem dipicu oleh Siklon Tropis Seroja.

Baca juga: Lima KRI diterjunkan bantu penanganan bencana alam NTT
Baca juga: BUMN salurkan bantuan senilai Rp5,1 miliar untuk korban bencana


Dia menjelaskan berbagai cara akan dilakukan untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang belum bisa dijangkau dalam beberapa hari terakhir.

"Mulai besok kami akan teruskan lagi dengan bantuan-bantuan baik melalui darat, laut atau udara," kata Josef.

Banjir bandang dan angin kencang menghantam kepulauan di timur Indonesia sebagai dampak dari adanya bibit siklon yang tumbuh menjadi Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4).

Menurut data BNPB sampai dengan Minggu ini, terakumulasi 177 orang meninggal dunia dengan 45 orang masih berstatus hilang.

Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Flores Timur dengan 72 orang dan Lembata 47 orang, disusul Alor dengan 28 orang dan Kupang dengan 12 orang.

Korban yang masih hilang paling banyak berasal dari Lembata dengan 22 orang dan Alor dengan 13 orang.