Wisatawan Keluhkan Kebersihan Kuliner

id kuliner

Wisatawan Keluhkan Kebersihan Kuliner

Kampung Ujung di Labuan Bajo, Manggarai Barat menjadi incaran para wisatawan untuk menikmati ikan bakar, namun tempatnya sering menjadi sorotan wisatawan karena penuh dengan sampah dan jorok.

Kebersihan tempat kuliner di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sering dikeluhkan wisatawan yang menikmati makanan di lokasi tersebut.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan kebersihan tempat kuliner di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sering dikeluhkan wisatawan yang menikmati makanan di lokasi tersebut.

"Keluhan wisatawan itu menyangkut kurang bersihnya tempat kuliner, seperti kuliner ikan bakar di Kampung Ujung yang penuh dengan sampah di sekitarnya. Ini hal kecil tapi sering menjadi sorotan," kata Abed Frans di Kupang, Sabtu.

Menurutnya, wisatawan yang ditangani operator tour di Labuan Bajo pada umumnya mengaku senang menjajaki kuliner ikan laut segar di Kampung Ujung, namun mereka menyoroti kebersihan tempatnya.

"Sajian makanannya memang sudah baik, tetapi tempatnya juga harus bersih. Untuk makan di restoran itu sudah biasa bagi wisatawan, namun mereka justeru lebih senang menikmati menu dan tempat makan seperti di Kampung Ujung," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sebagai bagian dari operator tour yang melayani wisatawan domestik dan asing, pihaknya memahami betul keluhan-keluhan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi unggulan nasional di ujung barat  Pulau Flores.

Selain terkait higenitas makanan, lanjutnya, wisatawan juga mengeluhkan masalah sampah-sampah terutama di pesisir yang merusak pemandangan Kota Labuan Bajo.

"Yang namanya daerah wisata memang tidak terlepas dari sampah tapi segera mungkin harus diatasi pemerintah dan masyarakat di daerah itu, sehingga tidak kelihatan jorok," katanya.

Ia mengatakan, kondisi laut di Labuan Bajo bajo juga masih terdapat banyak sampah yang dibuang dari kapal-kapal, "Oli mesin kapal yang dibuang ke laut sehingga memprihatinkan bagi keberadaan biota laut di daerah itu," katanya.

Untuk itu, Abed berharap pemerintah daerah Manggarai Barat menangani secara serius persoalan sampah yang tidak hanya dikeluhkan wisatawan, tetapi juga mendapat sorotan tajam dari pemerintah provinsi dan pusat.

Menurutnya, aspek kebersihan menjadi salah satu penentu minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah wisata termasuk Labuan Bajo yang merupakan destinasi yang telah mendunia dengan arus wisatawan yang terus membludak dari hari ke hari.

Ia mengatakan persoalan sampah berdampak pada kenyamanan dan keamanan yang menentukan lama tinggal wisatawan, termasuk juga dampak kesehatan yang merupakan aspek pertimbangan terutama para wisatawan asing.

"Kita menginginkan agar wisatawan bisa datang dan berlama-lama di daerah wisata sehingga dampak ekonominya dirasakan langsung oleh usaha lokal. Namun, memberi rasa nyaman juga menjadi hal yang sangat penting bagi wisatawan asing," demikian Abed Frans.