Digasak MU 2-6, pelatih sebut penampilan babak dua Roma serba salah
Sungguh kekalahan yang berat. Kami memiliki babak pertama yang bagus tetapi tidak terlihat di babak kedua
Jakarta (ANTARA) - Pelatih AS Roma Paulo Fonseca menyebut penampilan timnya di babak kedua serba salah ketika digasak oleh Manchester United dengan skor 2-6 dalam leg pertama Liga Europa di Old Trafford, Inggris, Kamis waktu setempat Jumat, (30/4) WIB.
Kekalahan telak itu jadi pil pahit yang harus ditelan anak-anak asuh Fonseca sebab mereka sempat unggul 2-1 atas MU hingga turun minum.
"Sungguh kekalahan yang berat. Kami memiliki babak pertama yang bagus tetapi tidak terlihat di babak kedua," kata Fonseca dalam wawancara pascalaga bersama Sky Sport dilansir laman resmi UEFA.
"Sulit menjelaskan bagaimana sebuah tim tampil begitu bagus di babak pertama kemudian bisa mengalami babak kedua semacam itu," ujarnya menambahkan.
Roma memimpin 2-1 hingga turun minum, kendati mereka dipaksa menggunakan dua slot pergantian pemainnya karena Jordan Veretout dan kiper Pau Lopez cedera dalam setengah jam awal pertandingan.
Di babak kedua, gawang Roma jadi bulan-bulanan dibobol lima kali oleh MU dan Fonseca mengakui timnya kekurangan pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan di bangku cadangan.
"Sulit menghadapi tim sekelas United tanpa ada pemain pengganti yang bisa mengubah keadaan," katanya.
"Bisa mencapai babak semifinal di kompetisi ini adalah sebuah capaian positif, begitu juga penampilan di babak pertama. Tapi, di babak kedua tadi segalanya serba salah," pungkas Fonseca.
Roma dihadapkan pada misi sulit membalikkan ketertinggalan 2-6 ketika menjamu MU dalam leg kedua di Olimpico Kamis (6/5) pekan depan.
Baca juga: Solskjaer yakin MU sedikit lagi masuk tim terbaik Eropa
Baca juga: UEFA sepakat mulai 2024, Liga Champions pakai format baru
Kekalahan telak itu jadi pil pahit yang harus ditelan anak-anak asuh Fonseca sebab mereka sempat unggul 2-1 atas MU hingga turun minum.
"Sungguh kekalahan yang berat. Kami memiliki babak pertama yang bagus tetapi tidak terlihat di babak kedua," kata Fonseca dalam wawancara pascalaga bersama Sky Sport dilansir laman resmi UEFA.
"Sulit menjelaskan bagaimana sebuah tim tampil begitu bagus di babak pertama kemudian bisa mengalami babak kedua semacam itu," ujarnya menambahkan.
Roma memimpin 2-1 hingga turun minum, kendati mereka dipaksa menggunakan dua slot pergantian pemainnya karena Jordan Veretout dan kiper Pau Lopez cedera dalam setengah jam awal pertandingan.
Di babak kedua, gawang Roma jadi bulan-bulanan dibobol lima kali oleh MU dan Fonseca mengakui timnya kekurangan pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan di bangku cadangan.
"Sulit menghadapi tim sekelas United tanpa ada pemain pengganti yang bisa mengubah keadaan," katanya.
"Bisa mencapai babak semifinal di kompetisi ini adalah sebuah capaian positif, begitu juga penampilan di babak pertama. Tapi, di babak kedua tadi segalanya serba salah," pungkas Fonseca.
Roma dihadapkan pada misi sulit membalikkan ketertinggalan 2-6 ketika menjamu MU dalam leg kedua di Olimpico Kamis (6/5) pekan depan.
Baca juga: Solskjaer yakin MU sedikit lagi masuk tim terbaik Eropa
Baca juga: UEFA sepakat mulai 2024, Liga Champions pakai format baru