Diskdikbud NTT sebut 2.400 pelajar SMA/SMK sudah divaksin COVID-19

id NTT,Disdikbud NTT,SMA/SMK NTT,vaksin COVID-19,vaksinasi pelajar

Diskdikbud NTT sebut  2.400 pelajar SMA/SMK sudah divaksin COVID-19

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Vaksinasi untuk pelajar terus berprogres, terakhir bertambah 100 orang sehingga total sudah sekitar 2.400 pelajar yang divaksin
Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sedikitnya 2.400 pelajar sekolah tingkat SMA/SMK di provinsi setempat telah menjalani vaksinasi COVID-19.

"Vaksinasi untuk pelajar terus berprogres, terakhir bertambah 100 orang sehingga total sudah sekitar 2.400 pelajar yang divaksin," kata Kepala Disdikbud NTT Linus Lusi ketika dihubungi di Kupang, Jumat , (27/8).

Ia mengatakan hal itu berkaitan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk kalangan pelajar sekolah tingkat SMA/SMK di NTT.

Linus Lusi mengatakan pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar terus berkembang di lapangan sesuai dengan kondisi di setiap daerah.

Pihaknya akan terus mengikuti mengawal dan mendata secara terpadu pelaksanaan vaksinasi para pelajar.

Sementara itu vaksinasi untuk para guru atau tenaga pendidikan, kata dia mengikuti kondisi di masing-masing kabupaten/kota di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.

Linus Lusi mengatakan sembari vaksinasi berjalan, kegiatan belajar tatap muka pada SMA/SMK di NTT juga sudah berjalan dalam kategori pembatasan mencakup durasi waktu, jumlah pelajar di kelas, dan penyederahaan kurikulum.

Jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap muka pada setiap rombongan belajar, kata dia berkisar 5-8 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Jadi bertahap sampai semua siswa dalam satu rombongan belajar dengan jumlah maskimal 36 orang terlayani semua," katanya.

Ia menmbahkan kegiatan belajar tatap muka ini dijalankan SMA/SMK di daerah yang menjalani program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3.

Sementara sekolah yang di daerah PPPKM level 4 seperti Kota Kupang, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Sumba Timur menjalani kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring).

Baca juga: Kadis Pendidikan NTT dorong sekolah miliki website

Baca juga: Tunjangan khusus guru daerah 3T di NTT dalam proses