Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, saat ini sebagia besar daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim dari musim hujan ke kemarau.
"Dari hasil analisis, untuk keadaan cuaca bulan Maret 2018, NTT sudah memasuki masa pancaroba atau masa peralihan musim," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan prospek cuaca di provinsi berbasis kepulauan itu untuk bulan Maret 2018, dan prakiraan musim kemarau.
Thalo menjelaskan, pancaroba adalah masa peralihan/transisi antara dua musim, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau.
Menurut dia, kondisi yang terjadi saat ini di wilayah NTT adalah masa pancaroba atau masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Kondisi ini ditandai dengan udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan kadang turun hujan yang terjadi dalam waktu singkat dan sangat lebat (hujan sporadis), disertai angin kencang dan petir. Durasi hujan, kata dia, berlangsung antara 30 menit - 1 jam.
Selama pancaroba, hujan tidak merata atau sifatnya lokal. Potensi hujan terjadi pada siang atau sore hari menjelang malam.
Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat disertai petir dan angin puting beliung.
Selain tetap menjaga ketahanan tubuh, karena frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk relatif meningkat, katanya menambahkan.
NTT masuki masa pancaroba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, saat ini sebagia besar daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim dari musim hujan ke kemarau.