Luas tanam jagung meningkat 30.000 hektare

id Jagung

Luas tanam jagung meningkat 30.000 hektare

Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat melakukan panen jagung beberapa waktu lalu. (ANTARA Foto/dok)

"Pengamatan sementara kami luas tanam jagung tiga bulan pertama musim tanam kali ini dari Oktober sampai Desember 2017 telah meningkat mencapai 30.000 hektare," kata Yohanis Tay Ruba.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay Ruba mengatakan luas tanam jagung di wilayah itu tercatat sementara meningkat mencapai 30.000 hektare dalam musim tanam Oktober 2017 - Maret 2018.

"Pengamatan sementara kami luas tanam jagung tiga bulan pertama musim tanam kali ini dari Oktober sampai Desember 2017 telah meningkat mencapai 30.000 hektare," kata Yohanis Tay Ruba di Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan, dibandingkan periode tiga bulan pertama pada musim tanam 2016-2017, luas tanam tersebut telah meningkat sekitar 7 persen.

Menurutnya, musim tanam 2017-2018 umumnya berjalan normal di setiap daerah karena didukung kondisi curah hujan yang cukup baik.

Aktivitas menanam petani, lanjutnya, juga didukung dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti 130 unit traktor tangan maupun alokasi benih (jagung, padi, kedelai) yang sudah disalurkan memasuki akhir 2017 lalu.

"Khusus benih jagung hibrida maupaun komposit yang sudah dialokasi itu untuk 120.000 hektare beserta alsintan yang sekaligus dimanfaatkan untuk musim tanam ini," katanya.

"Untuk klasifikasinya jagung komposit memanfaatkan benih 25 kg per hektare sementara jagung hibrida 15 kg per hektare," katanya menjelaskan.

Menurut Yohanis, dukungan bantuan alsintan, benih, dan kondisi cura hujan yang cukup baik pada musim tanam ini memungkinkan adanya peningkatan luas panen petani di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Di sisi lain, katanya, peran penyuluh dari pemerintah, maupunkalangan akademisi dan unsur TNI juga telah mendampingi para petani untuk mendorong percepatan tanam padi, jagung, kedelai.

"Luas tanam maupun luas panen, dan produksiya akan kami evaluasi kembali hasilnya setelah selesai musim tanam Oktober 2017 sampai Maret 2018 ini," katanya.

Dinas Pertanian mencatat, luas panen jagung di provinsi itu mencapai 265.318 hektare dengan jumlah produksi mencapai 688.423 ton.