Pilkada 2018 - Cagub NTT lemah dalam membuat terobosan

id Debat

Pilkada 2018 - Cagub NTT lemah dalam membuat terobosan

Debat terbuka calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 di iNews TV Jakarta, kamis (5/4) malam yang dipandu oleh Tina Talia. (ANTARA Foto/ist)

Empat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang tampil dalam debat perdana di Jakarta, Kamis (5/4) malam masih lemah dalam membuat terobosan untuk percepatan pembangunan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang Lasarus Jehamat menilai empat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang tampil dalam debat perdana di Jakarta, Kamis (5/4) malam masih lemah dalam membuat terobosan untuk percepatan pembangunan.

"Ke empat pasangan calon ini tampil secara monoton. Tidak ada gebrakan yang ekstrem dalam mendorong percepatan pembangunan NTT. Jawaban para calon juga datar-datar saja," kata Lasarus Jehamat kepada Antara di Kupang, Jumat (6/4) terkait debat cagub NTT yang disiarkan secara langsung iNews TV itu.

Menurut dia materi debat yang membedah persoalan pembangunan infrastruktur, ekonomi dan kesehatan merupakan persoalan serius yang melilit daerah berbasis kepulauan itu.

Namun, kata dia, semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang tampil perdana dalam debat itu sangat lemah dalam membuat terobosan dalam mengatasi persoalan itu.

"Jawaban para calon sangat monoton. Tidak ada terobosan yang baru dilakukan para calon dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi dan kesehatan di NTT," tegasnya.

Dosen pada Fakultas Sosial Politik (FISIP) Undana Kupang itu menilai ke empat pasangan calon itu mengalami kesulitan dalam mengelaborisasi semua idenya untuk pembangunan NTT.

Baca juga: Pilkada 2018 - Debat perdana Cagub NTT cenderung monoton
. Debat terbuka calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 di iNews TV Jakarta, kamis (5/4) malam yang dipandu oleh Tina Talia. (ANTARA Foto/Ist)

"Idenya mungkin terlalu banyak sehingga menjadi bingung dalam mengelaborasi ide. Debat yang terjadi itu tidak lebih sebagai debat kusir. tidak jelas arah akhirnya," tegasnya.

Menurut dia debat yang dilakukan calon gubernur dan wakil gubernur NTT bukan merupakan ajang uji kepintaran namun memeriksa kecerdadasan calon agar persoalan kemiskinan yang meliliti NTT segera teratasi.

Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang tampil dalam debat perdana itu yaitu pasangan Esthon Foenay-Christian Rotok yang diusung partai Gerindra, PAN, Viktor Bungtilu Laiskodat-Yosef Nai Soi yang diusung Partai Nasdem, Golkar, Hanura dan PPP.

enny K Harman-Benni Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS dan Marianus Sae-Emilia Nomleni yang diusung PDIP dan PKB.

Emilia Nomleni tampil seorang diri setelah sebelumnya Cagub NTT, Marianus Sae dicokok KPK karena diduga terlibat korupsi anggaran proyek senilai Rp4,1 miliar di Kabupaten Ngada, Flores.