Pemerintah Sabu apresiasi operasi katarak gratis

id KATARAK

Pemerintah Sabu apresiasi operasi katarak gratis

Tim dokter dari RSUD Sabu Raijua sedang melakukan pemeriksaan mata terhadap seorang pasien katarak sebelum menjalani operasi di RS tersebut, Jumat (11/5). (ANTARA Foto/Benny Jahang)

"Pemerintah sangat bersyukur dan berterimah kasih terhadap PMI dan ICRC serta RSU Kartini Kupang yang telah mengelar kegiatan operasi katarak gratis bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua," kata Mesakh Wake.
Sabu (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur mengapresiasi pelayanan kesehatan mata secara cuma-cuma berupa operasi katarak yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) dan Palang Merah Internasional (ICR) terhadap 500 orang warga di daerah itu.

"Pemerintah sangat bersyukur dan berterimah kasih terhadap PMI dan ICRC serta RSU Kartini Kupang yang telah mengelar kegiatan operasi katarak gratis bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua," kata Mesakh Wake, seorang pejabat setempat saat membuka kegiatan operasi mata gratis di RSUD Sabu Raijua, Jumat (11/5).

Kegiatan operasi mata katarak gratis yang berlangsung sampai 14 Mei mendatang ini diikuti 500 orang penderita katarak dari enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua, Sabu Barat, Raijua, Sabu Timur, Sabu Tengah, Liae dan Hau Mehara.

Menurut Mesakh, operasi mata katarak baru pertama kali dilakukan di daerah yang sudah 10 tahun menjadi daerah otonom setelah pemekaran dari Kabupaten Kupang pada tahun 2008.

"Kami mengapresiasi perhatian dari PMI dan ICRC terkait pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Sabu Raijua. Selama ini belum pernah ada kegiatan seperti ini dilaksanakan di daerah ini," katanya.

Baca juga: PMI-ICRC operasi katarak di Pulau Sabu
Seorang pasien katarak sedang dipapah menuju RSUD Sabu Raijua untuk menjalani operasi mata. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Ia mengatakan, pelayanan kesehatan gratis dibutuhkan karena daerah ini masih mengalami keterbatasan tenaga medis maupun fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan mata.

"Kami tidak memiliki dokter ahli mata, sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini akan menjadi angin segar bagi masyarakat Sabu Raijua yang selama ini membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan mata. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak saja dilakukan saat ini tetapi terus berlanjut," tegas Mesakh.

Menurut dia, sejak dimekarkan pada tahun 2008, Kabupaten Sabu Raijua hanya memiliki satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabu Raijua tipe D dengan fasilitas yang sangat terbatas.

"Kami tidak memiliki dokter ahli mata sehingga menjadi kendala bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata. Apabila membutuhkan pemeriksaan mata terpaksa harus ke Kupang," katanya.

Ia menambahkan, pelayanan kesehatan mata gratis berupa operasi katarak dan pembagian kaca mata gratis menjadi memotivasi bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan.

Sementara itu Sekretaris PMI Sabu Raijua, Jhon Haga mengatakan jumlah warga yang ikut dalam kegiatan operasi mata katarak dan pembagian kacamata gratis sebanyak 500 orang berasal dari enam kecamatan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Australia itu.