Tim dokter PMI operasi 45 penderita katarak

id katarak

Tim dokter PMI operasi 45 penderita katarak

Tim medis RSUD Sabu Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, NTT sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien katarak, Sabtu (12/5) sebelum menjalani operasi. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Sebanyak 45 orang penderita katarak di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur telah dioperasi tim dokter dalam kegiatan pelayanan kesehatan gratis yang diselengarakan Palang Merah Indonesia dan ICRC, Jumat (11/5).

Pulau Sabu (AntaraNews NTT) - Sebanyak 45 orang penderita katarak di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur telah dioperasi tim dokter dalam kegiatan pelayanan kesehatan gratis yang diselengarakan Palang Merah Indonesia dan ICRC, Jumat (11/5).

"Pada hari pertama ada 245 penderita yang menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan 45 pasien di antaranya menjalani operasi katarak yang dilakukan tim dokter PMI dan dokter RSUD Sabu," kata Humas PMI Pusat, Ayu Paraswati kepada Antara di Seba, Sabtu (12/5)

Pemeriksaan dan operasi katarak gratis di wilayah yang berbatasan dengan Australia itu digelar Palang Merah Indonedia (PMI) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) selama empat hari sejak 11 hingga 14 Mei 2018.

Selain menyelenggarakan operasi katarak juga dilakukan pembagian kacamata gratis bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua yang selama ini mengalami ganguan mata.

Baca juga: PMI-ICRC operasi katarak di Pulau Sabu

Para pasien katarak sedang menanti giliran pemeriksaan selaput mata sebelum menjalani operasi di RSUD Sabu Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Sabtu (12/5). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
Menurut dia, dalam pemeriksaan mata yang berlangsung pada Juma (11/4) telah melayani 245 orang warga dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Sabu Raijua dan Kecamatan Sabu Barat.

"Masyarakat sangat antusias mengikuti pelayanan kesehatan gratis dilakukan PMI dan ICRC serta Rumah Sakit Kartini. Hal itu terlihat dengan membeludaknya pasien dari dua kecamatan itu untuk mengikuti pengobatan gratis itu," tegas Ayu.

Menurut dia, pelayanan kesehatan dan pemeriksaan mata katarak gratis itu merupakan yang pertama kali dilaksanakan sejak wilayah itu menjadi daerah otonomi penuh tahun 2018 silam.

Ayu mengatakan, PMI dan ICRC semula menargetkan hanya melayani 200-300 pasien namun dengan membeludaknya penderita yang datang melakukan pemeriksaan maka kemungkinan jumlah bisa menembus 500 pasien katarak yang dilayani tim dokter.

.Humas PMI Pusat, Ayu Paraswati (ANTARA Foto/Benny Jahang)