PLN Tak Capai Target Listriki Desa

id PLN

PLN Tak Capai Target Listriki Desa

Ilustrasi : Sejumlah petugas dari PT PLN (Persero) Area Kupang, sedang memperbaiki jaringan listrik di Kota Kupang, dan sekitarnya, Rabu (25/4). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Sejak tahun 2017 hingga April 2018 ini kami baru bisa melistriki sebanyak 132 desa di NTT,"
Kupang,  (AntaraNews NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur baru mampu mengalirkan listrik ke 132 desa pada 2017, jauh di bawah target pemerintah sebanyak 632 desa.

"Sejak tahun 2017 hingga April 2018 ini kami baru bisa melistriki sebanyak 132 desa di NTT," kata Manajer Teknik PT PLN (Persero) Wilayah NTT I Putu Sudarsa dalam rapat bersama gabungan komisi DPRD Provinsi NTT di Kupang, Rabu (16/5).

Ia mengatakan, capaian desa berlistrik itu masih jauh dari target yang diberikan pemerintah kepada PLN untuk melistriki sebanyak 632 desa dalam 2017, sementara pada 2018 ditargetkan sebanyak 568 desa.

Sudarsa mengakui, target yang diberikan tersebut cukup berat karena sebelumnya jumlah desa yang terlistriki setiap tahun tidak lebih dari 100 desa.

"Memang cukup berat targetnya, pada 2016 saja kami baru bisa melistriki 27 desa, juga 2015 yang jumlahnya masih di bawah 100 desa," katanya.

Sudarsa mengemukakan sejumlah kendala yang dihadapi dalam upaya melistriki desa-desa yang masih jauh dari target itu antara laiin, penolakan warga terhadap pembangunan lintasan jaringan.

"Memang ada pohon-pohon yang tidak direlakan warga atau pemiliknya agar dipangkas untuk pelaksanaan RoW (right of way) jaringan," katanya.

Di sisi lain, katanya, jenis jaringan yang digunakan PLN merupakan jaringan terbuka sehingga ketika terkena dahan pohon bisa berdampak memadamkan jaringan maupun berbahaya bagi keselamatan orang di sekitarnya.

Kendala lain, lanjutnya, sekitar 88 desa berada dalam kawasan hutan yang masih dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah provinsi selaku pihak yang berwenang.

"Sampai sekarang kami sudah koordinasi dengan gubernur dan masih menunggu jawaban karena domainnya ada di pemerintah provinsi," katanya.

Kemudian terdapat 10 desa yang masuk dalam kawasan hutan konservasi yang prosesnya cukup panjang di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Artinya kendala secara administrasi dan teknis di lapangan cukup banyak mempengaruhi progres kami dalam melistriki desa-desa," katanya.

Sudarsa mengatakan, tingkat rasio desa berlistrik di provinsi setempat saat ini baru 67,86 persen.

Namun ia memastikan, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, PLN terus berupaya mencapai target yang diberikan untuk melistriki sebanyak 1.200 desa di provinsi berbasiskan kepulauan itu hingga 2019.