Pemkab Kupang optimis beras fortivit mampu turunkan angka stunting
Saat ini jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang mencapai 6.674 balita atau sekitar 22,3 persen. Dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa menekan angka stunting di daerah ini,"
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang mengapresiasi upaya Perum Bulog membantu penanganan stunting di kabupaten itu dan yakin beras fortivit yang dibagikan mampu menurunkan angka anak penderita stunting atau kekerdilan di kabupaten itu.
"Saat ini jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang mencapai 6.674 balita atau sekitar 22,3 persen. Dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa menekan angka stunting di daerah ini," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe kepada wartawan di Kupang, Jumat (3/12)
Jerry Manafe menyampaikan terima kasih kepada Perum Bulog, dan seluruh tim yang telah hadir dan membantu masyarakat kabupaten Kupang melalui program Bulog Peduli Gizi.
Menurut dia, bantuan itu sebagai bukti nyata dari kolaborasi Perum Bulog RI dengan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk menekan angka stunting, dan gizi buruk di Kabupaten Kupang.
Beras fortivit merupakan beras yang sudah menjalani fortifikasi sehingga mengandung delapan vitamin dan mineral, di antaranya zat besi, asam folat, vitamin A, B1, B3, B6, B12 dan zinc.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang memang sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dalam upaya penanganan stunting.
Baca juga: Bulog sebut distribusi beras fortivit dilakukan bertahap
Baca juga: Bulog bagikan 5 ton beras fortivit tanggani stunting di Kupang
Karena itu lanjut dia, bantuan beras dari Bulog mampu mengantisipasi adanya "loss generation" di kabupaten tersebut, yang memang lokasinya sangat luas.
Jerry juga menambahkan bahwa penyebab dari banyaknya balita serta anak di kabupaten itu menderita gizi buruk karena masalah air bersih yang kurang.
Di samping itu juga topografi Kabupaten Kupang yang berbukit-bukit dan luasnya wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste mengakibatkan pemkab setempat kesulitan dalam penanganan kasus stunting.
"Namun kita tetap berusaha agar angka stunting di kabupaten ini alami penurunan," tambah dia.
Lebih lanjut, kata dia, beberapa hal yang sedang dilakukan saat ini oleh pemerintah kabupaten Kupang adalah mensosialisasikan pola hidup yang baik dan sehat.
Di samping itu juga, ujar dia, adalah melakukan revolusi lima P. Yaitu pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan untuk warga bisa makan makanan bergizi.
"Di samping itu kami minta kepada dinas kesehatan agar melakukan terus pemeriksaan kesehatan anak-anak atau balita untuk mengecek kesehatan dan kadar gizi anak," katanya.
"Saat ini jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang mencapai 6.674 balita atau sekitar 22,3 persen. Dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa menekan angka stunting di daerah ini," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe kepada wartawan di Kupang, Jumat (3/12)
Jerry Manafe menyampaikan terima kasih kepada Perum Bulog, dan seluruh tim yang telah hadir dan membantu masyarakat kabupaten Kupang melalui program Bulog Peduli Gizi.
Menurut dia, bantuan itu sebagai bukti nyata dari kolaborasi Perum Bulog RI dengan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk menekan angka stunting, dan gizi buruk di Kabupaten Kupang.
Beras fortivit merupakan beras yang sudah menjalani fortifikasi sehingga mengandung delapan vitamin dan mineral, di antaranya zat besi, asam folat, vitamin A, B1, B3, B6, B12 dan zinc.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang memang sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dalam upaya penanganan stunting.
Baca juga: Bulog sebut distribusi beras fortivit dilakukan bertahap
Baca juga: Bulog bagikan 5 ton beras fortivit tanggani stunting di Kupang
Karena itu lanjut dia, bantuan beras dari Bulog mampu mengantisipasi adanya "loss generation" di kabupaten tersebut, yang memang lokasinya sangat luas.
Jerry juga menambahkan bahwa penyebab dari banyaknya balita serta anak di kabupaten itu menderita gizi buruk karena masalah air bersih yang kurang.
Di samping itu juga topografi Kabupaten Kupang yang berbukit-bukit dan luasnya wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste mengakibatkan pemkab setempat kesulitan dalam penanganan kasus stunting.
"Namun kita tetap berusaha agar angka stunting di kabupaten ini alami penurunan," tambah dia.
Lebih lanjut, kata dia, beberapa hal yang sedang dilakukan saat ini oleh pemerintah kabupaten Kupang adalah mensosialisasikan pola hidup yang baik dan sehat.
Di samping itu juga, ujar dia, adalah melakukan revolusi lima P. Yaitu pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan untuk warga bisa makan makanan bergizi.
"Di samping itu kami minta kepada dinas kesehatan agar melakukan terus pemeriksaan kesehatan anak-anak atau balita untuk mengecek kesehatan dan kadar gizi anak," katanya.