Guru besar Undana bilang NTT rentan disusupi Ideologi lain selain Pancasila

id Kota kupang, NTT, bPIP, Pancasila

Guru besar Undana bilang NTT rentan disusupi Ideologi lain selain Pancasila

Deklarasi dan dialog Panca Mandala di Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha

...Fakta menunjukkan bahwa NTT memiliki kekhususan karena berbatasan dengan dua negara yakni Timor Leste dan Australia. Kondisi geografis ini , membuat NTT sebagai tempatĀ  masuknya ideologi tertentu atau ajaran yang mengkritisi ideologi Pancasila
Kupang (ANTARA) - Guru besar Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT Prof. Mintje Ratoe Oedjoe menilai Provinsi NTT sebagai provinsi yang berbatasan dengan dua negara dinilai rentan terhadap masuknya ideologi tertentu yang dapat menggangu ideologi Pancasila.

"Fakta menunjukkan bahwa NTT memiliki kekhususan karena berbatasan dengan dua negara yakni Timor Leste dan Australia. Kondisi geografis ini , membuat NTT sebagai tempat  masuknya ideologi tertentu atau ajaran yang mengkritisi ideologi Pancasila," katanya di Kupang, Kamis, (9/12).

Hal ini disampaikan dalam diskusi kelompok serta Deklarasi Jejaring Panca Mandala Dalam Pemberdayaan Masyarakat di Aula El Tari Kota Kupang, yang menghadirkan sejumlah pihak mulai dari pengusaha, pemerintah, pers dan pihak terkait lainnya yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI mulai Rabu (8/12) sampai dengan Kamis (9/12).

Menurut dia, kini banyak kaum terdidik, pemuda dan anak usia sekolah, yang tidak tahu apa itu Pancasila dan tidak dapat menyebut urutan pancasila secara tepat.

Iapun mencontohkan beberapa dosen di universitasnya saat upacara bendera dan  diminta lafalkan Pancasila, sama sekali tidak tahu sila pertama sampai sila ke lima.

"Dan ini terjadi di dunia pendidikan," ujar dia.

Menurut dia juga hal-hal seperti itu terjadi dikarenakan pengaruh media sosial yang membuat dunia tanpa batas. Apa yang di percakapkan di luar ujar dia langsung dapat diikuti oleh individu-individu di Indonesia termasuk di NTT.

Dengan adanya fakta yang ditemui di lapangan dan rentannya NTT disusupi oleh ideologi tertentu maka ujar dia,  pembinaan Ideologi Pancasila merupakan agenda pertama dan utama, serta menjadi tanggung jawab semua elemen baik pemerintah,  dunia pendidikan, dunia usaha, media dan masyarakat.

"Berbagai pendekatan, metode dan media dapat digunakan antara lain Pendekatan budaya," ujar dia.

Baca juga: Wakil Ketua MPR bilang semua agama hidup dalam bingkai Pancasila

Iapun menilai kegiatan yang digelar oleh BPIP RI adalah salah satu cara yang dianggap mampu mencegah masuknya berbagai paham-paham radikalisme yang dapat merongrong ideologi Indonesia.

Lebih lanjut Rektor dari Universitas Katolik Widya Mandira Pater. Philipus Tule SVD menilai bahwa pada dasarnya Ideologi Pancasila itu masih ada dan dipercaya oleh masyarakat di Indonesia, khususnya di NTT.

Baca juga: Megawati sebut Negara akan ambruk jika ubah ideologi

"Namun sayangnya norma-norma yang diajarkan di dalam Pancasila itu sudah mulai pudar," tambah dia.

Hal ini terlihat dari beberapa hal seperti nilai kesopanan, kemudian nilai menghormati orang yang lebih tua sudah tidak terlihat lagi.

Karena itu ujar dia perlu diberikan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila itu sehingga tak luntur nilai-nilai itu di tengah masyarakat.