Kupang (ANTARA) - Pembangunan Bendungan Temef untuk paket satu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang dikerjakan oleh BUMN PT Waskita Karya (Persero) sudah mencapai 78 persen.
"Progres ini mundur karena memang ada beberapa kendala yang kami hadapi di lapangan selama tahun 2021 lalu," kata Kepala Teknik Waskita Karya Agasi Yudho kepada ANTARA di Kupang, NTT, Rabu, (12/1).
Bendungan Temef merupakan bendungan yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sedikit mengalami keterlambatan pembangunan sebesar empat persen dari target yang seharusnya sudah tercapai yakni sebesar 81 persen.
Yudho mengatakan bahwa beberapa kendala yang dihadapi sehingga mengakibatkan keterlambatan pembangunan itu antara lain karena adanya pekerja dan pegawai yang sempat terpapar COVID-19.
"Semenjak varian Delta merebak banyak yang terpapar COVID-19, sehingga pekerjaan selama dua bulan itu kita buka dan tutup dan tidak berjalan maksimal pekerjaannya," tambah dia.
Di samping itu, juga ada pekerjaan tambahan akibat badai siklon Seroja pada April 2021 lalu yang berdampak pada pembangunan.
Ia mengatakan bahwa sesuai kontrak kerja, seharusnya pembangunan bendungan terbesar di NTT untuk paket satu selesai pada April 2022 ini.
Namun, ujar dia, jika melihat progres pembangunan bendungan yang masih minus empat persen itu pihaknya akan mengajukan perpanjangan waktu pembangunan.
"Paling sekitar Mei atau Juni kita targetkan semuanya selesai," tambah dia.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Manikin serap Rp426 miliar
Pembangunan Bendungan Temef dimulai sejak 2018 yang dibagi dua paket yakni satu dikerjakan Waskita Karya Kerja Sama Operasi (KSO) dan PT Bahagia Bangun Nusa dan paket 2 dikerjakan PT Nindya Karya KSO PT Bina Nusa Lestari.
Baca juga: Serapan anggaran pembangunan Bendungan Temef mencapai 100 persen
Pembangunan Bendungan Temef dengan anggaran sebesar Rp1,4 triliun itu dijadwalkan rampung pada 2022.
Waskita: Pembangunan Bendungan Temef capai 78 persen
...Progres ini mundur karena memang ada beberapa kendala yang kami hadapi di lapangan selama tahun 2021 lalu