Pembangunan Bendungan Manikin serap Rp426 miliar

id NTT,Kabupaten Kupang,Bendungan Manikin,serapan anggaran,proyek strategis nasional,Kanwil DJPn NTT

Pembangunan Bendungan Manikin serap Rp426 miliar

Tangkapan layar - Gambar pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, NTT, dari data yang dipublikasikan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Kementerian Keuangan, Senin (8/11/2021). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Proyek bendungan ini juga tentunya menyerap tenaga kerja dan belanja sehingga berkontribusi terhadap perekonomian di daerah
Larantuka (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, menyerap anggaran sebanyak Rp426 miliar.

"Serapan anggaran pembangunan Bendungan Manikin ini telah mencapai 100 persen dari pagu 2021 sebesar Rp426 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Catur A. Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin, (8/11).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan progres serapan anggaran pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Pulau Timor hingga triwulan III 2021.

Catur menjelaskan Bendungan Manikin merupakan salah satu proyek strategis nasional dari Pemerintah Pusat di NTT selain Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Jalan Poros Tengah Pulau Timor di Kabupaten Kupang yang juga sedang dibangun.

Bendungan Manikin berada di Desa Kuaklalo, kata dia ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan air baku penduduk sebanyak 700 liter per detik.

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian hingga 560 hektare dan pengendalian banjir di daratan Manikin.

Ia mengatakan proyek anggaran tahun jamak ini selain untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, juga sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Proyek bendungan ini juga tentunya menyerap tenaga kerja dan belanja sehingga berkontribusi terhadap perekonomian di daerah," katanya.

Catur berharap pada pagu anggaran selanjutnya juga terserap maksimal untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di NTT dari dampak pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

"Manfaat proyek ini juga tentu tidak hanya saat proses pembangunan berlangsung tetapi juga setelah tuntas dan bisa dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian masyarakat atau petani," katanya.

Baca juga: DJP berkomitmen kawal belanja pemerintah di NTT

Baca juga: Serapan anggaran pembangunan jalan ke Observatorium mencapai 76,25 persen