BPBD Kota Kupang pasang jalur evakuasi di daerah rawan tsunami

id NTT,BPBD NTT,ancaman tsunami

BPBD Kota Kupang  pasang jalur evakuasi di daerah rawan tsunami

Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo (ANTARA/ Benny Jahang)

...Kita berharap bencana itu tidak terjadi tetapi secara dini perlu kita lakukan upaya antisipasi
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong BPBD Kota Kupang untuk terus memasang rambu jalur evakuasi di kawasan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima yang menjadi daerah rawan terhadap ancaman bencana alam tsunami.

"Kami terus mendorong BPBD Kota Kupang memasang rambu-rambu jalur evakuasi yang bisa digunakan masyarakat untuk melakukan evakuasi apabila terjadi bencana alam tsunami," kata Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo di Kupang, Senin, (7/2).

Ia menjelaskan sesuai data yang dimiliki BPBD NTT dari BMKG bahwa Kota Kupang pernah mengalami bencana alam tsunami pada tahun 1.800, sehingga tentu upaya antisipasi dini perlu dilakukan menghadapi bencana dengan memperbanyak pemasangan rambu-rambu evakuasi di kawasan pantai Oesapa guna meminimalisir korban jiwa apabila terjadi bencana alam tsunami.

"BPBD Kota Kupang telah memasang rambu-rambu peringatan dini maupun tanda jalur evakuasi di kawasan Oesapa yang rawan bencana tsunami sehingga bisa membantu masyarakat menyelamatkan diri saat terjadi bencana alam tsunami," kata Ambrosius Kodo.

Ia mengatakan, rambu-rambu peringatan dini itu sangat penting sehingga ketika terjadi kedaruratan maka masyarakat sudah bisa mengetahui jalur-jalur untuk melakukan penyelamatan diri.

"Jalur evakuasi itu wajib diketahui dan wajib dipasang sehingga bisa mengantisipasi adanya korban jiwa akibat bencana alam tsunami," tegas Ambrosius Kodo.

Menurut dia, BPBD Kota Kupang juga telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang aman bagi warga untuk menyelamatkan diri apabila terjadi suatu bencana alam tsunami.

"Kita berharap bencana itu tidak terjadi tetapi secara dini perlu kita lakukan upaya antisipasi," tegas Ambrosius Kodo.

Baca juga: BPBD imbau warga di daerah rawan bencana waspadai hujan lebat

Baca juga: BPBD: Jalur Trans Flores terdampak longsor sudah bisa dilalui