Kupang (AntaraNews NTT) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang menghentikan sementara tiga rute pelayaran kapal feri antarpulau akibat gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
"Tiga rute yang kami hentikan sementara akibat kondisi gelombang tinggi yaitu Kupang-Sabu, Kupang-Aimere, dan Kupang-Ende," kata Manajer PT ASDP Cabang Kupang Burham Zahin kepada Antara di Kupang, Rabu (25/7).
Ia mengatakan, penutupan sementara sejumlah rute pelayaran itu dilakukan sejak Senin (23/7) hingga saat ini. Untuk rute Kupang-Sabu dan Kupang-Ende, lanjutnya, diperkirakan akan ditutup sampai 27 Juli, namun masih tetap memperhatikan perkiraan cuaca.
"Kami tetap pantau kondisi cuaca dan gelombang juga koordinasikan dengan Syahbandar. Mudah-mudahan untuk rute Kupang-Aimere bisa segera kami layani," katanya.
Burhan mengatakan, sementara pada beberapa jalur penyeberangan lainnya masih tetap dilayani seperti Kupang-Rote, Kupang-Larantuka, Kupang-Lembata, dan Kupang-Alor.
Baca juga: Gelombang di NTT masuk kategori sangat berbahaya
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo, mengatakan gelombang di wilayah perairan NTT masuk kategori sangat berbahaya karena berada pada kisaran 2-5 meter.
Hasil analisa BMKG menunjukkan, gelombang setinggi 5.0 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia, Selatan NTT, Selat Sumba bagian barat dan perairan laut selatan Pulau Sumba. Gelombang setinggi 3,5 - 4.0 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan Selat Sape.
Di perairan Selat Alor, Selat Ombai, Selat Flores, Lamakera, dan Boleng potensi gelombang setinggi 2-2,5 meter. Selain itu, gelombang setinggi 3.0 meter berpotensi terjadi di perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote dan laut selatan Pulau Timor.
"Gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan laut NTT saat ini diprediksi akan berlangsung hingga 27 Juli 2018, dan masuk dalam kategori sangat berbahaya," katanya.