Peserta SMN pelajari budaya NTT

id SMN

Peserta SMN pelajari budaya NTT

Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara foto bersama di depan Museum Negeri Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Minggu (12/8) setelah melihat dari dekat produk budaya yang dimiliki daerah ini. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara, mempelajari berbagai produk budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur yang dikoleksi Museum Negeri Dinas Kebudayaan di Kupang, Minggu (12/8).

Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara, mempelajari berbagai produk budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur yang dikoleksi Museum Negeri Dinas Kebudayaan di Kupang, Minggu (12/8).

"Ada banyak hal yang kami pelajari tentang macam-macam produk kebudayaan orang NTT yang dikoleksi di museum ini, seperti kain tenun tradisional, alat musik, alat pertanian, kehidupan prasejarah, dan lain-lain," kata Kevin Chandra, salah seorang peserta SMN dari Sulawesi Utara.

Pelajar SMKN I Manado itu menyebut, salah satu yang menarik perhatiannya yaitu produk kain tenun tradisional dari berbagai daerah dengan keanekaragaman corak dan motif.

Uniknya, kata dia, warna kain tenun tradisional itu dihasilkan dengan bahan-bahan alam (pewarna alam) dari tumbuh-tumbuhan.

Ia mengatakan, selain itu ada pula koleksi rangka ikan paus yang sangat besar. "Saya baru pertama kali melihat rangka ikan paus di museum ini," katanya menambahkan.

Baca juga: Peserta SMN dari Manado kagumi keindahan pantai Nemberala

Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara sedang berkunjung ke Museum Negeri Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Minggu (12/8) untuk melihat dari dekat produk budaya yang dimiliki daerah ini. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
"Selama ini saya hanya melihat di televisi tapi ternyata aslinya jauh lebih besar. Kami juga tahu budaya penangkapan paus dengan cara-cara tradisional oleh masyarakat Lamalera di Lembata," tambahnya.

Meidy Rantung, salah seorang guru pendamping peserta SMN dari Sulawesi Utara mengaku tidak kunjung hentinya terpesona dengan berbagai kekayaan alam dan budaya di NTT.

"Dari kemarin kami menikmati keindahan alam laut dan pantai di Pulau Rote sampai hari ini ke museum untuk melihat berbagai produk budaya di NTT, semuanya memang sangat unik dan indah," katanya.

Meidy mengaku sangat tertarik dengan koleksi kain tenun tradisonal dari berbagai daerah di museum tersebut.

"Di sini juga disajikan cara pembuatan kain tenun sehingga peserta dapat mengetahui awal mula proses pembuatan sampai menghasilkan sebuah kain yang cantik," katanya.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara 2018 dari Manado jelajahi Pulau Rote

Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara sedang berkunjung ke Museum Negeri Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Minggu (12/8) untuk melihat dari dekat produk budaya yang dimiliki daerah ini. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
Selain berkunjung ke museum, rombongan peserta SMN juga meninjau lokasi pembuatan alat musik tradisional Sasando yang ada di Kota Kupang.

Sejak tiba di NTT pada Rabu (8/8), peserta SMN yang difasilitas PT Pegadaian Area Kupang dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri ini telah melaksanakan sejumlah kegiatan.

Kegiatan tersebut antara lain dua hari bersama TNI di Korem 161/Wirasakti Kupang, menjelajahi Pulau Rote di gerbang selatan NKRI dan berkunjung ke Museum Negeri NTT di Kupang.

Selama berada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, para peserta tinggal secara menyebar di rumah-rumah warga setempat, sebagai salah satu bentuk mendekatkan diri dengan masyarakat lokal.

Baca juga: Gubernur minta peserta SMN belajar keberagaman

Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara sedang berkunjung ke Museum Negeri Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Minggu (12/8) untuk melihat dari dekat produk budaya yang dimiliki daerah ini. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)