BUMN Hadir - Peserta SMN dari Sulawesi Utara kembali ke Manado
"Kami beruntung bisa ke Pulau Rote dan melihat banyak keindahan di wilayah terselatan Indonesia itu. Meskipun masih banyak pulau lain yang katanya juga sangat indah namun belum sempat kami jelajahi," kata Kevin Chandra.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 bersama lima orang pendamping dari Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (16/8), kembali ke Manado setelah menjelajahi Provinsi Nusa Tenggara Timur selama sepekan.
"Rangkaian kegiatan SMN di NTT telah selesai dengan lancar dan peserta berangkat hari ini pukul 10.00 Wita dari Bandara El Tari Kupang menuju Manado," kata Manager Program Kemitraan PT Pegadaian (Persero) Panji Parangkunan ketika mengantar rombongan peserta di Bandara El Tari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, sejak tiba di Kupang pada Rabu (8/8) lalu, peserta SMN dari Sulawesi Utara telah menjalani berbagai kegiatan selama tujuh hari.
Peserta telah dibina selam dua hari bersama TNI dari Korem 161/Wirasakti Kupang, menjelajahi Pulau Rote, berkunjung ke museum, tempat produksi sasando dan tenun ikat, serta lokasi pengelolaan garam di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang.
Selain itu, mereka juga belajar ekonomi kreatif, berkunjung rumah baca, bedah buku, hingga kegiatan bersama Menteri BUMN Rini M Soemarno di Kupang.
"Kami dari PT Pegadaian selaku PIC kegiatan SMN 2018 di NTT telah melayani mereka dengan tulus. Semua peserta kembali dalam keadaan sehat, dan mereka sangat antusias dan senang bisa menjelajahi NTT," kata Panji.
Baca juga: BUMN Hadir - Penjabat Gubernur NTT minta peserta SMN jadi duta nusantara
Meidy Rantung, salah seorang guru pendamping peserta SMN dari Sulawesi Utara mengaku menjelajahi NTT merupakan pengalaman yang sangat istimewa bagi semua rombongan tentang keberagaman Indonesia.
Para peserta, lanjutnya, telah banyak melihat dan merasakan langsung seperti apa keanekaragaman alam dan budaya masyarakat di NTT yang menakjubkan.
"NTT luar biasa, banyak sekali hal yang kami lihat dan pelajari di sini, budayanya, alamnya yang tentu berbeda dengan yang ada di Sulawesi Utara," katanya.
Kevin Chandra, seorang peserta SMN dari Sulawesi Utara mengatakan sudah banyak pelajaran yang diperolehnya tentang keanekAragaman Indonesia selama berada di NTT.
Menurutnya, tujuh hari kegiatan merupakan waktu yang cepat untuk menjelajahi NTT yang merupakan wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"Kami beruntung bisa ke Pulau Rote dan melihat banyak keindahan di wilayah terselatan Indonesia itu. Meskipun masih banyak pulau lain yang katanya juga sangat indah namun belum sempat kami jelajahi," katanya.
Kelvin berencana suatu waktu akan berkunjung kembali ke NTT untuk melihat keunikan dan keindahan alam dan budaya yang menyebar di berbagai pulau yang belum sempat dikunjungi.
"Ada satwa purba Komodo di Flores, kuda sandalwood di Sumba, yang belum sempat saya kunjungi sehingga jika ada kesempatan saya bisa kembali ke sini memanfaatkan waktu liburan sekolah," katanya.
Baca juga: BUMN Hadir - Penjabat gubernur tutup kegiatan SMN di NTT
"Rangkaian kegiatan SMN di NTT telah selesai dengan lancar dan peserta berangkat hari ini pukul 10.00 Wita dari Bandara El Tari Kupang menuju Manado," kata Manager Program Kemitraan PT Pegadaian (Persero) Panji Parangkunan ketika mengantar rombongan peserta di Bandara El Tari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, sejak tiba di Kupang pada Rabu (8/8) lalu, peserta SMN dari Sulawesi Utara telah menjalani berbagai kegiatan selama tujuh hari.
Peserta telah dibina selam dua hari bersama TNI dari Korem 161/Wirasakti Kupang, menjelajahi Pulau Rote, berkunjung ke museum, tempat produksi sasando dan tenun ikat, serta lokasi pengelolaan garam di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang.
Selain itu, mereka juga belajar ekonomi kreatif, berkunjung rumah baca, bedah buku, hingga kegiatan bersama Menteri BUMN Rini M Soemarno di Kupang.
"Kami dari PT Pegadaian selaku PIC kegiatan SMN 2018 di NTT telah melayani mereka dengan tulus. Semua peserta kembali dalam keadaan sehat, dan mereka sangat antusias dan senang bisa menjelajahi NTT," kata Panji.
Baca juga: BUMN Hadir - Penjabat Gubernur NTT minta peserta SMN jadi duta nusantara
Meidy Rantung, salah seorang guru pendamping peserta SMN dari Sulawesi Utara mengaku menjelajahi NTT merupakan pengalaman yang sangat istimewa bagi semua rombongan tentang keberagaman Indonesia.
Para peserta, lanjutnya, telah banyak melihat dan merasakan langsung seperti apa keanekaragaman alam dan budaya masyarakat di NTT yang menakjubkan.
"NTT luar biasa, banyak sekali hal yang kami lihat dan pelajari di sini, budayanya, alamnya yang tentu berbeda dengan yang ada di Sulawesi Utara," katanya.
Kevin Chandra, seorang peserta SMN dari Sulawesi Utara mengatakan sudah banyak pelajaran yang diperolehnya tentang keanekAragaman Indonesia selama berada di NTT.
Menurutnya, tujuh hari kegiatan merupakan waktu yang cepat untuk menjelajahi NTT yang merupakan wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"Kami beruntung bisa ke Pulau Rote dan melihat banyak keindahan di wilayah terselatan Indonesia itu. Meskipun masih banyak pulau lain yang katanya juga sangat indah namun belum sempat kami jelajahi," katanya.
Kelvin berencana suatu waktu akan berkunjung kembali ke NTT untuk melihat keunikan dan keindahan alam dan budaya yang menyebar di berbagai pulau yang belum sempat dikunjungi.
"Ada satwa purba Komodo di Flores, kuda sandalwood di Sumba, yang belum sempat saya kunjungi sehingga jika ada kesempatan saya bisa kembali ke sini memanfaatkan waktu liburan sekolah," katanya.
Baca juga: BUMN Hadir - Penjabat gubernur tutup kegiatan SMN di NTT