Wagub NTT akui kebutuhan minyak goreng masih kurang
...Kami mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan keterjangkauan rantai pasok pangan di NTT
Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengakui bahwa kebutuhan akan minyak goreng di NTT memang masih kurang, tetapi dampaknya tidak seperti yang dialami masyarakat di pulau Jawa dan sekitarnya.
"Kalau di kita memang kebutuhan minyak goreng kita kurang. Tetapi kekurangan yang ada di NTT ini tidak seperti dengan teman-teman kita di daerah pulau Jawa dan sekitarnya," katanya di Kupang, Rabu, (11/5).
Hal ini disampaikan nya usai secara resmi mendistribusikan 300 ton minyak goreng curah untuk masyarakat di NTT yang penyaluran nya ke masyarakat dilakukan mulai Rabu (11/5).
Pemerintah provinsi NTT sendiri mengapresiasi upaya dari pemerintah pusat khususnya melalui sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mau membantu NTT untuk pengadaan minyak goreng.
Menurut Nae Soi bantuan penyaluran minyak goreng curah dan 800 ton gula pasir itu menjadi tonggak sejarah dan suatu kehormatan bagi rakyat NTT dalam menerima pendistribusian beratus ton minyak goreng curah dan gula untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan keterjangkauan rantai pasok pangan di NTT," tambah dia.
Namun saat ini ujar dia yang harus dipikirkan itu adalah bagaimana agar ada kebutuhan pokok dari NTT yang bisa dibawa menggunakan kapal tol laut ke luar dari NTT.
Pasalnya selama ini sejumlah kapal tol laut yang datang ke NTT hanya membawa komoditas dari luar saja, tetapi saat kembali pulang ke daerahnya kapal itu tak diisi dengan kebutuhan pokok dari NTT.
Baca juga: 300 ton minyak goreng curah tiba di Kupang
Karena itu ia meminta waktu satu atau dua tahun agar daerah yang dipimpinnya bisa menghasilkan kebutuhan pokok yang dapat dibawa ke daerah lain.
Lebih lanjut kata dia, dalam hal minyak goreng curah dan gula itu, ia berharap agar aparat kepolisian bisa memantau harga penjualan minyak curah dan gula pasir di pasar tradisional agar tidak disalah gunakan.
Baca juga: Dinas Perindustrian NTT: Minyak goreng curah dijual seharga Rp14.000/liter
"Kalau di kita memang kebutuhan minyak goreng kita kurang. Tetapi kekurangan yang ada di NTT ini tidak seperti dengan teman-teman kita di daerah pulau Jawa dan sekitarnya," katanya di Kupang, Rabu, (11/5).
Hal ini disampaikan nya usai secara resmi mendistribusikan 300 ton minyak goreng curah untuk masyarakat di NTT yang penyaluran nya ke masyarakat dilakukan mulai Rabu (11/5).
Pemerintah provinsi NTT sendiri mengapresiasi upaya dari pemerintah pusat khususnya melalui sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mau membantu NTT untuk pengadaan minyak goreng.
Menurut Nae Soi bantuan penyaluran minyak goreng curah dan 800 ton gula pasir itu menjadi tonggak sejarah dan suatu kehormatan bagi rakyat NTT dalam menerima pendistribusian beratus ton minyak goreng curah dan gula untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan keterjangkauan rantai pasok pangan di NTT," tambah dia.
Namun saat ini ujar dia yang harus dipikirkan itu adalah bagaimana agar ada kebutuhan pokok dari NTT yang bisa dibawa menggunakan kapal tol laut ke luar dari NTT.
Pasalnya selama ini sejumlah kapal tol laut yang datang ke NTT hanya membawa komoditas dari luar saja, tetapi saat kembali pulang ke daerahnya kapal itu tak diisi dengan kebutuhan pokok dari NTT.
Baca juga: 300 ton minyak goreng curah tiba di Kupang
Karena itu ia meminta waktu satu atau dua tahun agar daerah yang dipimpinnya bisa menghasilkan kebutuhan pokok yang dapat dibawa ke daerah lain.
Lebih lanjut kata dia, dalam hal minyak goreng curah dan gula itu, ia berharap agar aparat kepolisian bisa memantau harga penjualan minyak curah dan gula pasir di pasar tradisional agar tidak disalah gunakan.
Baca juga: Dinas Perindustrian NTT: Minyak goreng curah dijual seharga Rp14.000/liter