Jakarta (ANTARA) - PSG sedang berada dalam tren bagus menjelang playoff Liga Champions menjelang pertemuan dengan rival senegara, Brest, pada 12 dan 20 Februari.
Tim ibukota Prancis itu dalam satu dekade terakhir memiliki kebiasaan buruk menuju fase gugur Liga Champions, dengan munculnya keraguan seputar penampilan dan kebugaran para pemain kuncinya. Namun musim ini mestinya akan berbeda.
Laju buruk PSG di Eropa terjadi pada akhir 2024, ketika kekalahan dari Arsenal, Atletico Madrid, dan Bayern Munich membuat mereka berada di ambang bahaya tersingkir lebih awal dari Liga Champions. Namun setelah itu pasukan Luis Enrique menaklukkan Manchester City dan VfB Stuttgart untuk mengamankan tempat di playoff, dengan torehan empat gol ke gawang masing-masing lawan.
Melawan Brest, di atas kertas PSG jelas diunggulkan. Kekuatan klub yang dimiliki konsorsium Qatar itu memberi keunggulan besar atas Brest.
Meski demikian, Brest juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Terlebih mereka baru menang 4-1 atas AS Monaco di Liga Prancis pada Sabtu (7/2).
Di sisi lain, PSG sekarang terlihat telah beradaptasi dengan kepergian Kylian Mbappe berkat penampilan apik Ousmane Dembele. Dembele kini telah mengoleksi 16 gol dari sepuluh penampilan terakhirnya, serta mengukir delapan gol dari tiga laga terakhirnya.
Catatan itu termasuk trigol saat PSG menang 5-2 di kandang Brest di Liga Prancis pada 1 Februari.
Bradley Barcola telah kembali menampilkan kemampuan terbaiknya dalam beberapa pekan terakhir, sedangkan rekrutan baru Khvicha Kvaratskhelia mencetak gol perdananya untuk PSG saat mereka menang atas Monaco.
Tim yang terlihat kesulitan mencetak gol pada fase awal Liga Champions musim ini, tiba-tiba terlihat sulit dibendung.
Brest tidak berada di dunia yang sama
Pada Liga Champions edisi-edisi sebelumnya, tim-tim yang berasal dari negara yang sama tidak dapat bertemu sebelum perempat final. Hal itu berubah dengan format baru yang diterapkan musim ini, dan itulah hal yang paling tidak diharapkan Brest pada penampilan debutnya di Eropa.
Hanya mencapai fase ini sudah merupakan suatu pencapaian bagi klub Brittany itu. Brest sendiri harus memainkan laga-laga kandang mereka di Guingamp karena stadion mereka tidak memenuhi persyaratan UEFA.
Menghadapi Real Madrid di stadion itu dua pekan silam terlihat menjadi pencapaian besar bagi Brest, meski mereka kalah 0-3 pada laga tersebut.
Apa pun yang terjadi sekarang merupakan bonus, meski menghadapi salah satu rival mereka di Liga Prancis akan menjadi duel-duel yang bagus, khususnya dengan catatan buruk milik Brest yaitu tidak pernah mengalahkan PSG sejak Januari 1985.
Pertandingan leg kedua akan berlangsung pada 20 Februari dan siapa pun yang menang berpotensi bertemu Liverpool atau Barcelona di 16 besar.
Jadwal pertandingan playoff Liga Champions antara PSG melawan Brest:
12 Februari Brest City vs PSG
20 Februari PSG vs Brest
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pratinjau Liga Champions: PSG dalam tren bagus jelang playoff