BPBD Nagekeo berikan penguatan kapasitas desa tangguh bencana

id Antisipasi bencana, desa tangguh bencana, mbay, nagekeo, NTT, bpbd

BPBD Nagekeo berikan penguatan kapasitas desa tangguh bencana

Pembinaan Desa Tangguh Bencana lewat Kegiatan Penilaian Indeks Kerentanan Desa di Desa Selalejo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Jumat (17/6/2022) (ANTARA/Ho-BPBD Nagekeo)

Pencegahan dini terhadap bencana bisa terwujud dan mereka mampu mengatasi bencana dari level rendah sampai sedang...
Mbay, NTT (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, memberikan penguatan kapasitas desa tangguh bencana untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam memahami potensi bencana.

"Ada 84 desa tangguh bencana dari 113 desa di Nagekeo. Mereka harus memahami 12 jenis ancaman bencana yang ada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Nagekeo Rino Dhaki di Mbay, Minggu, (19/6/2022).

Dalam kegiatan penguatan kapasitas desa tangguh bencana yang telah terbentuk, BPBD ingin meningkatkan kemampuan anggota organisasi untuk mengenali bencana, melakukan upaya untuk menghindari bencana, serta bangkit kembali dengan cepat jika terjadi bencana.

Sekiranya ada 12 ancaman bencana di Nagekeo, diantaranya gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, angin kencang, tsunami, gelombang ekstrem, abrasi, kebakaran hutan dan lahan, bencana non alam seperti hama penyakit dan wabah, serta bencana sosial yakni gagal teknologi dan gagal modernisasi.

Rino mengatakan untuk mewujudkan tujuan itu, BPBD melakukan penguatan kapasitas desa salah satunya melalui kegiatan Penilaian Indeks Kerentanan Desa (IKDes).

Dalam kegiatan itu, desa tangguh bencana akan menjawab pertanyaan yang terdiri dari 7 prioritas, 71 indikator, dan 284 pertanyaan.

Dari jawaban itu, desa tangguh bencana akan mendapatkan angka terkait Indeks Kerentanan Desa.

Selain IKDes, desa tangguh bencana juga akan diuji melalui kajian risiko bencana basis lokal. Setelah pemetaan selesai dilakukan, maka desa tangguh bencana akan melakukan simulasi terhadap hasil itu.

Baca juga: Kota Kupang antisipasi bencana selama cuaca ekstrem

Rino menyebut luaran yang diharapkan dari penguatan kapasitas desa tangguh bencana yaitu adanya keterlibatan anggaran pembiayaan penanganan bencana dari dana desa yang lebih nyata.

Baca juga: BPBD NTT imbau warga pantau perkembangan informasi cuaca

"Selain itu, pencegahan dini terhadap bencana bisa terwujud dan mereka mampu mengatasi bencana dari level rendah sampai sedang," kata dia menandaskan.