Kupang (Antara NTT) - Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Anwar Pua Geno mengatakan wacana pembentukan provinsi Flores masih hanya sebatas pada tataran aspirasi saja.
"Kami sudah dengar lama soal pembentukan provinsi Flores tetapi pembahasan itu masih hanya pada aspirasi masyarakat saja," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (8/12).
Ia menilai belum adanya kesepakatan tentang Ibu Kota dari Provinsi Flores menjadi salah satu faktor mengapa sehingga dirinya menganggap bahwa hal tersebut masih pada tataran aspirasi saja.
Sejumlah daerah di pulau Flores seperti Maumere, Ende dan daerah di kawasan Manggarai sempat diusulkan menjadi ibu kota dari Provinsi Flores jika memang pemerintah menyetujui pemisahan Flores dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
Anwar mengatakan untuk membentuk provinsi Flores DPRD NTT sendiri pernah mengelontorkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk mensosialisasikan pembentukan Provinsi Flores tersebut pada 2015 lalu.
"Tetapi sayangnya dana tersebut tidak digunakan, dan kami sangat kecewa karena dana sebanyak itu akhirnya hanya menjadi silpa," tambahnya.
Ia menambahkan saat ini Pemerintah Pusat seniri telah mengusulkan untuk dibentuknya provinsi Timor pemekaran dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Usulan pembentukan provinsi Timor itu bersamaan dengan usulan dari pembentukan dari delapan calon daerah persiapan di NTT ini. Yang akan ada tambahan dua kota serta tujuh kabupaten lagi," tambahnya.
Politisi dari partai Golkar ini mengatakan wacana pembentukan Provinsi Timor merupakan bagian dari salah satu strategi nasional terhadap wilayah yang terletak di perbatasan negara tetangga.
Sebab pulau Timor sendiri berbatasan dengan dengan Australia secara laut dan Timor Leste perbatasan darat.
"Tetapi kami belum diberitahukan kalau memang ada pemekaran provinsi NTT, maka nantinya ibu Kota NTT akan ada di daerah mana," tambahnya.
Secara UU baik itu pembantukan Provinsi serta pembentukan Kabupaten/Kota baru membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk dilakukan persiapannya.