14.005 KPM di Kota Kupang terima BLT BBM

id BLT BBM, kenaikan BBM,Kota Kupang,NTT

14.005 KPM di Kota Kupang terima BLT BBM

Executive  General Manager Kantor Pos Indonesia Cabang Utama Kupang Herryyanto Spiro Gampamole (kanan) memantau proses penyaluran BLT BBM di halaman Kantor Pos Indonesia Cabang Utama Kupang, NTT, Jumat (9/9/2022). FOTO ANTARA/Kornelis Kaha

Mereka yang mendapatkan BLT BBM ini juga adalah KPM yang sebelumnya sudah terdaftar untuk mendapatkan bantuan sosial non tunai senilai Rp200 ribu per bulan
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 14.005 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai menerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp150 ribu per bulan yang disalurkan di halaman Kantor Pos Indonesia Cabang Utama Kupang, Jumat, (9/9/2022).

Executive General Manager Kantor Pos Indonesia Cabang Utama Kupang Herryyanto Spiro Gampamole, saat ditemui di Kupang, Jumat mengatakan bahwa penyaluran BLT BBM dilakukan untuk dua bulan sekaligus.

"Sehingga sejak Kamis (8/9) sampai Sabtu (10/9) besok untuk BLT BBM setiap KPM mendapatkan Rp300 ribu untuk dua bulan," katanya.

Hal ini, katanya, sesuai dengan arahan dari Menteri sosial, sehingga PT Pos Indonesia yang ditugaskan melakukan penyaluran sesuai dengan arahan Menteri Sosial.

Ia mengatakan dari total 14.005 ribu KPM di Kota Kupang itu, total keseluruhan uang yang disalurkan kurang lebih mencapai Rp4,2 miliar.

Mereka yang mendapatkan BLT BBM ini juga adalah KPM yang sebelumnya sudah terdaftar untuk mendapatkan bantuan sosial non tunai senilai Rp200 ribu per bulan.

Penyaluran BLT BBM saat ini, kata Herryyanto Spiro Gampamole, disertai dengan penyaluran bansos non tunai, sehingga total uang yang diterima oleh KPM mencapai Rp500 ribu.

Warga yang ditemui di lokasi penyaluran BLT BBM mengaku senang dan terbantu dengan adanya BLT BBM tersebut, pasalnya bisa meringankan beban mereka.

"Bersyukur bisa dapat bantuan dari pemerintah. Ini sangat membantu saya," kata Maria Frida.

Warga Oesapa Selatan, Kota Kupang itu mengaku dengan uang bantuan yang dia terima, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti kopi gula, beras, minyak goreng dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: Pengamat: Pola BLT buat masyarakat ketergantungan pada pemerintah

Baca juga: Kemenkeu: 429.421 keluarga di NTT tercatat sebagai penerima BLT BBM