Kupang (AntaraNews NTT) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat lima titik panas (hotspot) yang tersebar di wilayah Manggarai Barat dan Manggarai Timur di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Berdasarkan data titik panas (hotspot) di NTT dari citra satelit MODIS Terra dan Aqua yang bersumber dari LAPAN, terdeteksi lima titik panas di wilayah Manggarai," kata Forecaster dari BMKG Stasiun El Tari Kupang Ni Putu Nonik Prianti kepada Antara di Kupang, Rabu (31/10).
Ia menjelaskan kelima titik panas itu berlokasi di Komodo, Lembor, Macangpacar di wilayah Manggarai Barat dan Sambirampas dan Kotakomba di Manggarai Timur.
Selain di wilayah Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur di Pulau Flores, LAPAN juga mencatat enam titik panas di wilayah Pulau Sumba.
Enam titik panas itu yakni berlokasi di Wewewa Barat, dan Kodi di Kabupaten Sumba Barat Daya dengan tingkat kepercayaan 89 persen.
Sementara empat lokasi lain di Pulau Sumba adalah Haharu, dan tiga titik di Paberiawai, Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: Titik Panas Lebih Banyak di Pulau Timor
Titik panas lain juga terdapat di Riung dan Ngadabawa, Kabupaten Ngada, Aesesa di Kabupaten Nagakeo dan Malaka Tengah di Kabupaten Malaka. "Titik panas ini dapat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Menurut dia, analisis data titik panas ini menggunakan data dengan tingkat kepercayaan = 80 persen.
Kondisi ini dilakukan karena SiPongi sebagai sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan, lebih fokus untuk dapat mendeteksi indikasi kebakaran hutan dan lahan di lapangan dengan tingkat kemungkinan tertinggi.
Lima titik panas di wilayah Manggarai Barat-Timur
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat lima titik panas (hotspot) yang tersebar di wilayah Manggarai Barat dan Manggarai Timur di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).