BI lanjutkan Ekspedisi Kas Keliling di NTT

id BI

BI lanjutkan Ekspedisi Kas Keliling di NTT

Sejumlah pegawai BI mengangkat peti berisi uang dengan pengawalan pasukan TNI-AL saat tiba di pesisir pantai pulau Wetar, Desa Iwaki, Kabupaten Mauluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Selasa, (6/11). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha.)

Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL melanjutkan  Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Nusa Tenggara Timur setelah menyinggahi lima pulau 3T di Provinsi Maluku. 
Pulau Pantar, NTT (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL melanjutkan  Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Nusa Tenggara Timur setelah menyinggahi lima pulau 3T di Provinsi Maluku. 

Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi kepada Antara di Kelurahan Pantar, Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/11) mengatakan bahwa pada prinsipnya proses penukaran uang yang dilakukan di sejumlah pulau 3T berjalan dengan baik dan lancar. 

"Sampai sejauh ini seluruh wilayah yang kita kunjungi seperti Pulau Kesui, Kei Kecil, Jamdena, Letti dan Wetar di Provinsi Maluku semuanya berjalan dengan baik dan warga antusias," katanya. 

Menurut pantauan dia selama melakukan kegiatan ekspedisi itu, banyak masyarakat di pulau 3T yang merasa sangat terbantu, dan antusiasme masyarakat tinggi. 

Hal tersebut terbukti dengan jumlah penukaran uang lusuh di lima pulau yang sudah dilewati mencapai kurang lebih Rp4 miliaran dari total modal yang disipkan sebesar Rp7,3 miliar. 

"Kami perhatikan bahwa masyarakat-masyarakat pulau 3T yang kami kunjungi merasa bersyukur dengan kehadiran kami dan juga teman-teman dari TNI AL," tuturnya. 

Baca juga: Masyarakat di Pulau 3T terbantu dengan kas keliling BI

Kehadiran BI tidak hanya melaksanakan penukaran uang lusuh, tetapi juga mengelar bakti sosial berupa pengobatan gratis, sosialisasi ciri keaslian rupiah, serta pemberian bantuan kepada sejumlah sekolah di sejumlah pulau 3T. 

Terkait kendala dan tantangan yang dihadapi selama mengelar ekspedisi itu, ia mengatakan bahwa salah satu kendala adalah pada saat daerah yang disinggahi tidak mempunyai dermaga yang kuat untuk disinggahi oleh KRI. 

"Kami harus naik skoci menuju ke darat dengan jarak 200an meter. Ini menjadi salah satu tantangan terberat bagi kami," tuturnya. 

Ia menyebutkan ada tiga pulau yang menjadi tantangan tersendiri baik tim ekspedisi, yakni di pulau Kesui, Wetar serta Pulau Pantar.

Sementara itu, Camat Wetar Baktir Kou kepada Antara mengatakan bahwa dirinya berterima kasih atas kunjungan dari BI-TNI AL dalam kegiatan tersebut. 

"Kami berterima kasih kepada BI karena mau membantu warga di sini. Kami adalah pulau tertinggal, sehingga kami berharap sangat dengan berbagai bantuan, baik itu bantuan sosial, pengobatan gratis serta penukaran uang," tuturnya. 

Baca juga: Bupati Barnabas apresiasi terhadap Ekspedisi Kas Keliling BI