Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Nagekeo Elias Djo mengatakan pemerintahannya telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana alam tanah longsor di Desa Salalejo Timur, Kecamatan Mauponggo yang menyebabkan tiga warga meninggal.
"Kami sudah mendistribusikan bantuan tanggap darurat guna membantu korban yang tertimpa musibah bencana alam tanah longsor," katanya saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (13/11).
Ia mengatakan bantuan yang didistribusikan pemerintah melalui Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo itu merupakan bantuan tanggap daruruat untuk penanganan bencana alam.
Orang nomor satu di Kabupat Nagekeo itu mengatakan, Desa Salalejo Timur merupakan salah satu desa di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yang rawan dengan bencana alam tanah longsor karena pemukiman penduduk dibangun di lereng tebing.
"Desa Salalejo Timur merupakan desa rawan bencana di Kabupaten Nagekeo karena hampir 50 kepala keluarga bermukim di lereng tebing yang rawan longsor," ujarnya.
Baca juga: Tiga orang meninggal akibat tertimbun longsor di Nagekeo
Pemerintah, kata dia, sudah melakukan upaya pendekatan terhadap masyarakat agar pindah ke lokasi yang aman, namun selalu ditolak karena warga mengaku sejak nenek moyang telah bermukim di Desa Lasalejo Timur itu.
"Kami telah menyiapkan lokasi transmigrasi lokal bagi masyarakat Desa Salalejo Timur di Mbai, namun warga selalu menolak pindah dengan alasan sudah turun temurun bermukim di kawasan itu," katanya.
Bupati Elias mengatakan, bencana alam tanah longsor yang melanda Desa Salalejo Timur, Senin (12/11) pukul 04.30 Wita itu telah merenggut tiga orang meninggal.
Baca juga: BPBD NTT data kerugian akibat longsor di Nagekeo
Distribusikan bantuan untuk korban tanah longsor di Nagekeo
"Kami sudah mendistribusikan bantuan tanggap darurat guna membantu korban yang tertimpa musibah bencana alam tanah longsor," kata Bupati Elias Djo.