Satu korban terseret banjir di Kupang belum ditemukan

id NTT,korban banjir,hilang terseret banjir,kabupaten kupang,basarnas

Satu korban terseret banjir di Kupang belum ditemukan

Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur masih melakukan pencarian terhadap Atrohanis Malapu (40) yang hilang terseret banjir sungai Bainel, Kamis (17/11/2022) (ANTARA/HO-Basarnas Kupang)

Hingga hari keempat operasi SAR pencarian terhadap korban Atrohanis Malapu yang hilang terseret air banjir Sungai Bainel masih belum ditemukan....
Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menyebutkan Atrohanis Malapu (40), warga Desa Kalale, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang hilang terseret banjir Sungai Bainel pada Senin (14/11), belum ditemukan.

"Hingga hari keempat operasi SAR pencarian terhadap korban Atrohanis Malapu yang hilang terseret air banjir Sungai Bainel masih belum ditemukan. Tim SAR masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Kamis, (17/11/2022).

Dia mengatakan dua warga Desa Kalale, Kecamatan Fatuleu Barat, yaitu Atrohanis Malapu (40) dan istrinya, Theresia Teti (40), terseret banjir saat menyeberangi Sungai Bainel yang masih dalam kondisi banjir.

Dalam peristiwa itu, Theresia Teti (40) berhasil ditemukan warga setempat dalam kondisi tidak bernyawa, sedangkan suaminya, Atrohanis Malapu (40), masih dalam pencarian.

Ia menjelaskan operasi pencarian korban masih dilakukan tim SAR. Hingga saat ini, tim masih berada di Desa Kalale untuk melakukan penyisiran sepanjang aliran Sungai Bainel.

Baca juga: Dua warga Kabupaten Kupang terseret air banjir

Dia menjelaskan dalam operasi pencarian itu, tim SAR dibagi tiga regu yaitu regu pertama penyisiran dilakukan sepanjang aliran sungai dalam kondisi hujan ringan, regu kedua melakukan pencarian dari bendungan menuju muara, serta regu ketika melakukan penyisiran sepanjang Pantai Kalale.

Baca juga: IKN didesain terhindar dari banjir selama 100 tahun

"Operasi pencarian yang juga melibatkan potensi SAR dari TNI, Polri dan aparat Pemerintah Desa Kalale serta Tagana dan BPBD Kabupaten Kupang akan dilanjutkan pada Jumat (18/11) dengan fokus pencarian ke wilayah muara sungai hingga ke kawasan pantai," kata Putu Sudayana.