BMKG imbau nelayan waspadai gelombang 2,5 meter di NTT

id gelombang tinggi ntt,cuaca maritim ntt,gelombang laut ntt,cuaca ntt,bmkg,ntt

BMKG imbau nelayan waspadai gelombang 2,5 meter di  NTT

Ilustrasi - Puluhan unit perahu dan kapal nelayan yang lego jangkar di sekitar Pelabuhan Perikanan Tenau, Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter beresiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan maupun kapal tongkang sehingga perlu diwaspadai bersama...
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan agar mewaspadai potensi gelombang setinggi hingga 2,5 meter yang berpeluang melanda beberapa titik wilayah perairan laut di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari ke depan.

"Potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter beresiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan maupun kapal tongkang sehingga perlu diwaspadai bersama," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Sabtu, (17/12/2022).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca maritim di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 18-20 Desember.

Syaeful menyebutkan beberapa titik perairan NTT yang berpotensi dilanda gelombang dengan ketinggian sedang (1,25-2,5 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan dan utara, Samudera Hindia selatan Sumba Sabu, Selat Alor-Pantar, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Sedangkan khusus di wilayah laut Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, kata dia, juga berpotensi dilanda gelombang tinggi (2,5-4 meter) yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.

Ia mengimbau nelayan maupun operator kapal agar meningkatkan kewaspadaan ketika hendak melintasi sejumlah titik wilayah laut tersebut untuk keamanan dan keselamatan pelayaran.

"Jika gelombang laut mencapai ketinggian maksimum maka sebaiknya para nelayan tidak melintasi titik perairan tersebut," katanya.

Selain gelombang tinggi, hasil analisis kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort.

Ia mengingatkan para nelayan dan operator kapal agar terus memantau perkembangan cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran agar terhindar dari dampak cuaca yang dapat mengancam keselamatan.*

Baca juga: BMKG: Petani NTT cermati curah hujan sebelum menanam

Baca juga: Pemerintah imbau nelayan berhati-hati saat melaut