Kapolda NTT : Kendaraan logistik belum bisa melintas di lokasi longsor
Pembangunan jalur alternatif sepanjang satu kilometer sedang dikerjakan dan sampai kemarin saat saya tinjau langsung sudah 250 meter...
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Johanis Asadoma menyebutkan bahwa kendaraan logistik hingga kini belum bisa melintas, baik dari Kupang menuju Timor Tengah Selatan (TTS) maupun sebaliknya karena jalur alternatif masih dikerjakan.
"Pembangunan jalur alternatif sepanjang satu kilometer sedang dikerjakan dan sampai kemarin saat saya tinjau langsung sudah 250 meter," katanya usai bertemu dengan warga dalam kegiatan Jumat Curhat di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba, Kota Kupang, Jumat, (24/2/2023).
Sebelumnya pada Jumat (17/2) lalu terjadi longsor setinggi 20 meter dengan panjang 300 meter di Desa Noelmina, Kecamatan Takari Kabupaten Kupang yang kemudian menutup akses jalan trans pulau Timor.
Akibat bencana tersebut mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan Kupang dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu bahkan negara Timor Leste, terputus.
Longsor tersebut juga mengakibatkan pasokan logistik seperti bahan sembako ke empat kabupaten di pulau Timor itu terhenti. Bahkan impor bahan baku dari NTT ke Timor Leste juga terhenti karena hal tersebut.
Kapolda NTT mengatakan bahwa proses kerja yang dilakukan Balai Pelaksana Jalan Nasional (NPJN) X dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kupang, khususnya pembangunan jalan alternatif untuk bisa dilalui oleh kendaraan logistik akan selesai dalam kurun waktu tiga sampai empat hari ke depan.
"Mereka kerja keras, terbukti prosesnya cukup cepat dengan lebar jalan alternatif itu delapan meter," ujar dia.
Saat ini, kata Kapolda, jalur alternatif yang melewati material longsor masih dibuka, namun sistem bukanya adalah sistem buka tutup.
"Saat ini pembukaan jalur itu adalah sistem buka tutup. Setengah jam dari arah Kupang ke So'e dan begitu juga sebaliknya. Hal ini karena lokasi jalur alternatif itu masih sangat rawan dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan roda dua," ujarnya.
Kapolda NTT juga mengapresiasi para pengendara yang mengerti dengan keadaan dan situasi, sehingga kondisi keamanan di lokasi itu tetap terjaga.
Baca juga: Kapolda NTT pantau bencana tanah longsor di Takari
Baca juga: Polres Kupang terjunkan 80 personel urai kemacetan di titik longsor
"Pembangunan jalur alternatif sepanjang satu kilometer sedang dikerjakan dan sampai kemarin saat saya tinjau langsung sudah 250 meter," katanya usai bertemu dengan warga dalam kegiatan Jumat Curhat di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba, Kota Kupang, Jumat, (24/2/2023).
Sebelumnya pada Jumat (17/2) lalu terjadi longsor setinggi 20 meter dengan panjang 300 meter di Desa Noelmina, Kecamatan Takari Kabupaten Kupang yang kemudian menutup akses jalan trans pulau Timor.
Akibat bencana tersebut mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan Kupang dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu bahkan negara Timor Leste, terputus.
Longsor tersebut juga mengakibatkan pasokan logistik seperti bahan sembako ke empat kabupaten di pulau Timor itu terhenti. Bahkan impor bahan baku dari NTT ke Timor Leste juga terhenti karena hal tersebut.
Kapolda NTT mengatakan bahwa proses kerja yang dilakukan Balai Pelaksana Jalan Nasional (NPJN) X dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kupang, khususnya pembangunan jalan alternatif untuk bisa dilalui oleh kendaraan logistik akan selesai dalam kurun waktu tiga sampai empat hari ke depan.
"Mereka kerja keras, terbukti prosesnya cukup cepat dengan lebar jalan alternatif itu delapan meter," ujar dia.
Saat ini, kata Kapolda, jalur alternatif yang melewati material longsor masih dibuka, namun sistem bukanya adalah sistem buka tutup.
"Saat ini pembukaan jalur itu adalah sistem buka tutup. Setengah jam dari arah Kupang ke So'e dan begitu juga sebaliknya. Hal ini karena lokasi jalur alternatif itu masih sangat rawan dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan roda dua," ujarnya.
Kapolda NTT juga mengapresiasi para pengendara yang mengerti dengan keadaan dan situasi, sehingga kondisi keamanan di lokasi itu tetap terjaga.
Baca juga: Kapolda NTT pantau bencana tanah longsor di Takari
Baca juga: Polres Kupang terjunkan 80 personel urai kemacetan di titik longsor