Pesantren Kilat di Bogor bahas pencegahan stunting

id Pesantren kilat, dprd, kota bogor, stunting, ketahanan pangan

Pesantren Kilat di Bogor bahas pencegahan stunting

Suasana pesantren kilat Ramadhan di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023) yang digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya pada 1444 Hijriah/2023 Masehi mengusung bahasan tentang ketahanan pangan dan upaya mencegah stunting. (FOTO ANTARA/M Fikri Setiawan)

"Gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama bagi mereka yang tumbuh dan berkembang di lingkungan rentan,
Bogor, Jabar (ANTARA) - Pesantren Kilat Ramadhan di Bogor yang digagas oleh Komunitas Wartawan secara kolaboratif mengusung bahasan tentang ketahanan pangan dan upaya mencegah stunting.

Ketua Panitia Pelaksana Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah, Dr Lalu Solihin disela-sela kegiatan itu di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/4) kemarin menjelaskan, tema yang diusung kali ini adalah "Peran Strategis Lembaga Pendidikan dan Pesantren Dalam Menunjang Program Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting".

Ia menjelaskan bahwa kegiatan rutin tahunan yang kini menginjak pelaksanaan tahun ke-12 itu pesertanya merupakan kalangan mahasiswa, santri dan pelajar SMK dan SLTA dari wilayah Jabodetabek.

Pesantren Kilat Ramadhan 2023 ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Indofood, Dr Chiken, PT Inti Pangan Berkah.

Kemudian, Lezza (Unirama), Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), PT Indocement Tunggal Prakarsa, Alfamart, Koperasi Karyawan Indocement (KKI), Sekretaris Perusahaan Perum LKBN ANTARA, Yayasan At-Tawassuth, Pesantren Al-Fatah, dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA.


Solihin menyebutkan, pesantren kilat Ramadhan kali ini mengangkat pembahasan mengenai ketahanan pangan dan stunting karena kedua topik yang saling berkaitan tersebut saat ini sedang menjadi tantangan global.

"Tentunya kali ini dengan tema yang berbeda, dengan kondisi dan permasalahan yang kami anggap urgent, yaitu isu kerawanan pangan dan stunting," kata doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) Uiversity itu.

Menurutnya, kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi stunting.


Baca juga: Komisi VI DPR apresiasi PLN siapkan listrik handal untuk mudik Idul Fitri
Baca juga: PLN NTT bantu Rp1 miliar bangun gedung pesantren di Lembata



Asupan gizi yang baik, kata dia, didapatkan dari makanan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing.

"Gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama bagi mereka yang tumbuh dan berkembang di lingkungan rentan," katanya.

Ia mengatakan, sejumlah pembicara dari unsur pemerintahan dihadirkan untuk menyampaikan materi kepada para peserta Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah.