Kemitraan ASEAN dan China perkuat penanggulangan kejahatan non tradisional

id ammtc,asean,indonesia,cina,labuan bajo

Kemitraan ASEAN dan China perkuat penanggulangan kejahatan non tradisional

Pertemuan AMMTC Plus China ke-10 merupakan salah satu rangkaian pertemuan AMMTC ke-17 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (22/8/2023). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Perubahan besar pada Rencana Kerja, seperti penambahan atau penghapusan area prioritas harus disetujui oleh Konsultasi SOMTC + China...
Labuan Bajo (ANTARA) - Kemitraan ASEAN dan China dalam pertemuan AMMTC Plus China ke-10 pada momen AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memperkuat penanggulangan kejahatan non tradisional dengan disetujuinya implementasi rencana kerja baru yang akan dimulai pada tahun 2024, yaitu ASEAN Plus China Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC + China) Work Plan on Cooperation to Combat Transnational Crime (2024-2028).

Dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis, (24/8/2023) Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti menjelaskan Rencana Kerja ASEAN-China selain mencakup bidang kejahatan transnasional di bawah lingkup AMMTC seperti terorisme, perdagangan obat terlarang, perdagangan orang (TPPO), pencucian uang, pembajakan laut, penyelundupan senjata, internasional kejahatan ekonomi, kejahatan dunia maya, juga masalah keamanan non-tradisional yang disepakati bersama oleh ASEAN dan China. 

Dengan cara yang sama, implementasi kerja sama dalam penanggulangan kejahatan non tradisional akan berfokus pada pertukaran informasi, pertukaran dan pelatihan personel, kerja sama penegakan hukum, dan kegiatan lainnya dalam pengembangan kapasitas.

Ia menerangkan menguatnya kemitraan ASEAN dengan China merupakan salah satu bukti bahwa kejahatan bersifat universal sehingga perbedaan menjadi luntur dengan adanya kepentingan bersama untuk mencegah dan memberantas kejahatan secara bersama-sama untuk menciptakan kawasan yang lebih aman.

Baca juga: RI - enam negara ASEAN tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

Rencana Kerja akan ditinjau setiap tahun pada pertemuan Konsultasi SOMTC + China untuk memastikan relevansi yang berkelanjutan dan untuk pembaruan pelaksanaan Rencana Kerja dan dapat direvisi jika diperlukan.


Baca juga: Polri selamatkan 2.497 korban TPPO selama dua bulan terakhir

Perubahan besar pada Rencana Kerja, seperti penambahan atau penghapusan area prioritas harus disetujui oleh Konsultasi SOMTC + China.