Artikel - Menggali potensi wisata lewat perjalanan panjang sejarah bangsa

id potensi wisata,wisata bersejarah,wisata perjuangan,pemkot surabaya,artikel kebudayaan Oleh Abdul Hakim

Artikel - Menggali potensi wisata lewat perjalanan panjang sejarah bangsa

Teatrikal Perobekan Bendera di depan Hotel Majapahit Kota Surabaya, Minggu (17/9/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Harapannya dengan semakin banyak kegiatan (event) bersejarah di Kota Pahlawan yang masuk ke KEN, maka semakin mendatangkan wisatawan...
Sektor pariwisata sejatinya memiliki andil yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan segala keagungan wisata yang dimiliki, maka sudah seharusnya potensi yang ada itu digali dan dikembangkan.

Selain itu, pariwisata merupakan salah satu daya tarik sebuah daerah, yang dimana dapat mendatangkan sumber pendapatan karena memiliki objek wisata yang berbeda dari daerah lain sehingga orang akan tertarik untuk mengunjunginya.

Bila ingin mengunjungi sebuah daerah di Indonesia, sudah pasti objek wisata sangat diperhitungkan karena baik itu kunjungan kerja atau wisata.

Dengan begitu mereka yang datang selain menikmati wisata dan kunjungan kerja juga akan membeli oleh-oleh khas daerah tersebut, yang tentunya dapat menggerakkan ekonomi dan pendapatan masyarakat khususnya bagi warga sekitar yang terlibat langsung dalam pengelolaan pariwisata.

Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan adalah bagian dari proses pembangunan daerah dan pembangunan karakter masyarakat menuju masyarakat yang mandiri, maju, adil, makmur dan beradab.

Selain itu juga merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek agama, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.

Jadi, sudah jelas dengan adanya pariwisata dapat memakmurkan masyarakat sekitar dengan berjualan makanan khas daerahnya maupun mengelola tempat wisatanya sehingga hati para pengunjung merasa senang dengan pengalaman berwisata didaerah tersebut.


Wisata sejarah

Bangsa Indonesia adalah negara yang sangat beruntung. Selain karena memiliki kekayaan alam yang tinggi, negeri ini juga memiliki perjalanan sejarah yang panjang.

Mulai dari masa kejayaan kerajaan-kerajaan di masa lampau hingga kejadian bersejarah modern seperti perjuangan rakyat merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah, semuanya terarsip dengan baik di berbagai tempat wisata sejarah di Indonesia.

Salah satu wisata sejarah itu berada di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Kota Surabaya memiliki banyak destinasi wisata sejarah. Surabaya memang memiliki banyak dengan kisah sejarahnya yang kaya. Kisah inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk tujuan liburan.
Foto Arsip - Pertunjukan perobekan bendera di Hotel Majapahit dalam Drama Musikal Sejarah 'Berkibarlah Benderaku' yang digelar di Jalan Tunjungan, Minggu (18/9/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Seperti yang diketahui, Kota Surabaya menjadi saksi bisu atas terjadinya peristiwa 10 November 1945 yang terjadi lantaran rakyat Indonesia bersikukuh untuk mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Maka tidak heran jika Kota Surabaya dijuluki sebagai kota Pahlawan sebagai bentuk penghormatan atas terjadinya peristiwa tersebut. Surabaya juga dikenal dengan banyaknya peninggalan bersejarah, mulai dari gedung hingga monumen yang berdiri kokoh.

Sejumlah wisata sejarah yang ada di Surabaya meliputi Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November. Di Museum ada berbagai macam dokumentasi perjuangan rakyat Surabaya seperti transkrip suara Bung Tomo saat menyemangati pejuang melawan pasukan sekutu.

Selain itu, ada Museum Surabaya atau Gedung Siola. Sejarah menyebutkan bahwa gedung itu dahulunya menjadi tempat pertahanan para sekutu. Namun setelah kemerdekaan gedung ini beralih fungsi menjadi pusat perbelanjaan dan dijadikan sebuah Museum.

Wisata sejarah lainnya adalah Penjara Kalisosok yang erat kaitannya dengan perjuangan tokoh kemerdekaan Republik Indonesia. Di penjara ini dulunya para tokoh penting ditahan, seperti W.R Soepratman, K.H Mas Mansyur, HOS Tjokroaminoto dan Presiden Indonesia pertama, Soekarno.

Kemudian Rumah Sakit Darmo yang dahulunya menjadi markas penting bagi militer Belanda. Saat ini rumah sakit itu masih mempertahankan bangunan khas masa lampau dan menjadi salah satu rumah sakit tertua di Surabaya.

Makam Peneleh yang sudah ada sejak tahun 1814 merupakan makam warga Belanda. Areal pemakaman ini memiliki ciri khas pemakaman Eropa dengan gaya gothic.

Begitu juga dengan Kawasan Jembatan Merah yang dahulunya menjadi tempat paling sibuk karena merupakan pusat pemerintahan, perkantoran, serta perdagangan Belanda. Mulanya, jembatan berwarna merah ini dibangun untuk menghubungkan Surabaya Barat dan Surabaya Timur yang di antaranya terdapat Sungai Kalimas.

Wisata Perjuangan