Peran duta lingkungan hidup dari kalangan anak-anak juga penting dalam menjaga kualitas lingkungan yang baik. Sebab, duta lingkungan merupakan mediator antara masyarakat dan pemerintah dalam hal menjaga lingkungan.
Hal itu yang ditekankan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kepada Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2023. Seorang pemimpin itu dimulai ketika dia mencintai lingkungannya, ketika muncul dalam hatinya mencintai warga sekelilingnya. Hal itu tentu sudah dilakukan dan sudah muncul di dalam hati para Pangeran dan Putri Lingkungan Surabaya.
Untuk itu, dia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menjadikan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup sebagai pemimpin di kampungnya masing-masing.
Bahkan, mereka diminta untuk dilibatkan dalam program pemilihan sampah organik dan non-organik yang menjadi program dari Pemkot Surabaya. Tugas mereka adalah mengajak warga di kampungnya untuk bersama-sama melakukan pemilihan sampah organik dan non-organik mulai dari rumahnya masing-masing.
DLH dan Dispendik Surabaya perlu memfasilitasi dan mendukung kebutuhan mereka selama memimpin di kampungnya masing-masing. Pendidikan semacam ini sangat penting, karena pendidikan semacam itu tidak ada di bangku sekolah.
Seluruh guru dan kepala sekolah di Surabaya diharapkan juga untuk tidak hanya fokus pada bidang akademik, tapi ekstrakurikuler dan kegiatan semacam ini harus terus dilanjutkan.
Pemilihan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup diselenggarakan setiap tahun oleh organisasi lingkungan hidup Tunas Hijau yang bermarkas di Surabaya. Sejak awal seleksi Februari 2023 jumlah peserta sebanyak 1.126 orang. Salah satu syarat mengikuti kompetisi ini adalah harus mempunyai proyek lingkungan yang sudah dilakukan dan terus dilakukan.
Mereka yang mendaftar kemudian diseleksi melalui empat tahap, dan akhirnya terpilih 63 finalis. Setelah itu, mereka diseleksi lagi yang kemudian ada 20 peserta yang menjadi juara umum atau menjadi Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2023.
Banyak prestasi dan pencapaian para finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2023 ini, di antaranya ada sebanyak 275.836 orang teredukasi dengan proyek para finalis, sebanyak 229.579 tanaman yang telah ditanam oleh finalis, dan sekitar 51 ton sampah organik yang berhasil diolah oleh finalis.
Selain itu, 1.848 kg minyak jelantah yang terselamatkan dan tidak dibuang ke saluran air, sebanyak 5 ton 774 kg sampah anorganik yang berhasil diolah oleh para finalis, sebanyak 1 ton 200 kg limbah tekstil yang terolah, dan 1 ton 17 kg popok yang telah diolah.
Presiden Tunas Hijau, Muhammad Zamroni sangat mengapresiasi dan siap mendukung kebijakan serta komitmen Wali Kota Surabaya yang ingin mendukung para Pangeran dan Putri Lingkungan menjadi pemimpin di kampungnya masing-masing.
Baca juga: Artikel - Membentuk karakter manusia sadar sampah
Mereka sebenarnya sudah melakukan itu di kampungnya, mengajak warga untuk memilah sampah meskipun dengan komunikasi yang ala kadarnya. Jika hal itu didukung Pemkot Surabaya, tentu akan lebih bagus.
Baca juga: Artikel - Menyiapkan generasi perawat bumi Wakatobi
Sebagai representasi pemerintah dan masyarakat, duta lingkungan hidup mengemban tanggung jawab untuk melaksanakan program yang sudah dirancang pemerintah kota. Para Pangeran dan Putri Lingkungan akan menjadi panutan masyarakat, serta memberikan edukasi dalam menjaga lingkungan. Duta lingkungan hidup bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menumbuhkan budaya cinta lingkungan di kalangan anak-anak
Artikel - Menumbuhkan budaya cinta lingkungan di kalangan anak-anak
...Mereka sebenarnya sudah melakukan itu di kampungnya, mengajak warga untuk memilah sampah meskipun dengan komunikasi yang ala kadarnya. Jika hal itu didukung Pemkot Surabaya, tentu akan lebih bagus