Jakarta (ANTARA) -
Di sisi optimisme, rilis neraca perdagangan Indonesia yang surplus akan memberi angin segar pada kinerja mata uang rupiah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia untuk Desember 2023 menyentuh 3,31 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dolar AS.
Dengan perkembangan data tersebut, kondisi neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2023 mencatat surplus 36,93 miliar dolar AS, melanjutkan capaian surplus pada periode yang sama pada 2022 sebesar 54,46 miliar dolar AS.
Pada penutupan perdagangan Selasa, rupiah menurun sebesar 38 poin atau 0,24 persen menjadi Rp15.593 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.555 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa juga melemah ke posisi Rp15.592 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.555 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah jadi Rp15.430 per dolar AS
Baca juga: Rupiah pada awal perdagangan dibuka melemah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah anjlok disebabkan kekhawatiran risiko geopolitik