Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi memaparkan capaian pemerintah daerah pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 kabupaten itu.
"Momen perayaan HUT Kabupaten Manggarai Barat pada hari ini juga merupakan kesempatan kita untuk mensyukuri sejumlah pencapaian, di antaranya yaitu Indeks Pembangunan Manusia yang naik dari 64,17 pada 2021 menjadi 67,84 pada 2023," kata bupati yang akrab disapa Edi Endi di Labuan Bajo, Senin, (26/2/2024).
Dia menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat mengalami pertumbuhan positif dan signifikan dari 1,29 persen pada 2021 menjadi 4,12 persen pada 2022 dan merupakan yang tertinggi di Provinsi NTT.
"Hal ini juga sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita dari 13,91 juta pada 2021 menjadi 14,73 juta pada 2022. Realitas ini menjadi gambaran semakin membaiknya kemampuan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dalam mengakses hasil pembangunan terkait kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan," jelasnya.
Pada sektor kesehatan, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berhasil mencapai target untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi satu digit, yaitu 8,2 persen pada Agustus 2023.
"Hal ini sesuai dengan komitmen saya dan wakil bupati (Yulianus Weng) terkait penurunan prevalensi stunting menjadi satu digit tahun 2023. Untuk hal itu kami menyampaikan terima kasih atas kerja dan komitmen kita bersama hingga target ini tercapai dan tetap berkomitmen untuk menekan angka stunting seminimal mungkin," katanya.
Masih di sektor kesehatan, lanjut dia, berkat kerja sama semua pihak Kabupaten Manggarai Barat juga telah mendapatkan pengakuan sebagai Kabupaten Bebas Malaria.
Pada sektor pendidikan, dia menjelaskan angka rata-rata lama sekolah meningkat dalam dua tahun terakhir dari tahun 2022 sebesar 7,80 menjadi 7,94 pada 2023.
Sementara angka harapan lama sekolah juga mengalami peningkatan dari 12,31 pada 2022 menjadi 12,53 pada 2023.
"Ini semua tidak lepas dari intervensi multipihak pada sektor pendidikan, baik itu di sektor infrastruktur pendidikan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta peningkatan manajemen pendidikan," katanya.
Lebih lanjut, Kabupaten Manggarai Barat juga menjadi daerah pertama di dunia yang mengukur Indeks Pariwisata Inklusif dengan nilai yang diperoleh yaitu 58,2 pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 61,6 pada 2023.
"Hasil dari pengukuran indeks ini akan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan yang berorientasi kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok yang termarjinalkan. Kelompok marjinal yang digarisbawahi dalam kajian ini yaitu masyarakat miskin, disabilitas dan perempuan," tandasnya.
Kabupaten Manggarai Barat, kata dia, juga memperoleh nilai 44,60 atau kategori inovatif dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri tahun 2023.
"Terkait inovasi daerah ini, saya dan pak wakil bupati telah menegaskan agar setiap perangkat daerah wajib memiliki inovasi pada perangkat daerahnya, khususnya untuk efektivitas dan efisiensi pelayanan publik," katanya.
Selanjutnya terdapat juga peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pascapandemi COVID-19 secara signifikan.