"Saat ini mulai musim hujan, paling pertama waspada bisa saja terjadi banjir, tanah longsor. Bila ada bencana segera berkoordinasi dan melaporkan minimal ke pemerintah setempat," katanya ditemui di Labuan Bajo, Kamis, (22/2/2024).
Dia menjelaskan laporan bencana alam diharapkan segera dilaporkan kepada pemerintah sehingga lebih cepat ditangani.
"Jangan pikir kita ada buat kegiatan (dalam rangka HUT ke-21 Kabupaten Manggarai Barat), begitu ada masalah di wilayah ini fokus itu tetap ada," katanya.
Dia menambahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang menangani bencana alam telah diperintahkan untuk selalu siap siaga bila terjadi bencana alam di daerah itu.
"Seperti BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum Manggarai Barat selalu siap siaga di musim hujan ini termasuk Dinas Kesehatan Manggarai Barat. Tadi ada banjir di Nangalili, saya sudah perintahkan kepala Puskesmas untuk pantau mungkin ada yang mereka bisa tolong," katanya.
Dia menjelaskan melihat topografi di daerah itu, potensi bencana alam yang sering terjadi setiap tahun di Kabupaten Manggarai Barat jika intensitas hujan tinggi adalah tanah longsor dan banjir.
"Kalau kita lihat bencana yang paling riskan tanah longsor lalu banjir. Pernah tahun lalu ada yang tanah terbelah, tahun ini kita harap hanya longsor saja, lalu biasanya ada pohon tumbang lalu menutupi badan jalan," katanya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat mendapatkan sejumlah laporan bencana alam dari beberapa kecamatan akibat hujan dengan intensitas tinggi di daerah itu.
"Kami ada WhatsApp grup yang anggotanya seluruh camat dan kepala desa se-Kabupaten Manggarai Barat. Ada juga camat yang telepon saya secara langsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai Barat Isfridus Tobong dihubungi di Labuan Bajo, Kamis.
Dia merinci terdapat tiga kecamatan dari 12 kecamatan yang melaporkan bencana alam dampak hujan deras yakni Kecamatan Mbeliling, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Lembor dan Kecamatan Welak.
Bencana alam yang dilaporkan diantaranya longsor, banjir, jalan putus hingga pohon tumbang yang menutupi jalan dan menimpa tiang listrik.
"Sementara ini yang fatal di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Longsor dan jalan putus di Kecamatan Welak, Kecamatan Mbeliling ada pohon tumbang yang tutupi jalan tapi petugas sudah sensor dan sudah aman. Sementara di Kecamatan Kuwus, Boleng dan lainnya belum ada laporan," katanya.
Dia menjelaskan kemungkinan di kecamatan lainnya juga terjadi bencana alam, namun karena jaringan telepon yang kurang bagus sehingga belum melaporkan ke pemerintah daerah.
Baca juga: PVMBG ingatkan warga antisipasi guguran lava Gunung Lewotobi
Baca juga: BPBD Lembata ingatkan ancaman banjir di enam kecamatan
Baca juga: Pemkab Kupang lakukan strategis mitigasi bencana
Baca juga: PVMBG ingatkan warga antisipasi guguran lava Gunung Lewotobi
Baca juga: BPBD Lembata ingatkan ancaman banjir di enam kecamatan
Baca juga: Pemkab Kupang lakukan strategis mitigasi bencana
"Kecamatan Kuwus kita belum dapat laporan, mungkin karena sinyal dan di Kecamatan Ndoso biasanya kalau ada hujan intensitas tinggi selalu terdampak," katanya.