Kupang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan rehabilitasi produktif bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) lewat sektor pertanian.
"Program rehabilitasi produktif telah diimplementasikan dengan melibatkan narapidana dalam kegiatan berkebun dan aktif terlibat dalam setiap tahapan pertanian," kata Kepala Lapas Lembata, Hariyadi Maikameng dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Sabtu, (2/3/2024).
Ia menjelaskan rehabilitasi produktif adalah salah satu pendekatan yang efektif dalam membantu narapidana mempersiapkan diri untuk kehidupan di luar lapas ketika bebas nanti.
Tujuan utama dari program itu yakni memberikan kesempatan kepada narapidana untuk belajar keterampilan baru, pengalaman yang bermanfaat, dan persiapan diri WBP untuk reintegrasi ke masyarakat setelah masa pembinaan mereka berakhir.
Dalam rehabilitasi produktif pada sektor pertanian ini, WBP di Lapas Lembata terlibat dalam setiap tahapan pertanian mulai dari persiapan lahan, penanaman bibit, perawatan tanaman, hingga panen jagung pada lahan lebih kurang seluas satu hektare.
Mereka didukung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata yang telah menyediakan pendamping maupun sarana prasarana yang dibutuhkan dalam program pembinaan WBP.
Hariyadi mengatakan keterlibatan WBP dalam program itu diharapkan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan atau memulai usaha mandiri setelah bebas.
Adapun salah satu keberhasilan program itu yakni panen perdana jagung yang berada di Rumah Kemandirian Sarana Asimilasi dan Edukasi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Lembata, Jumat (1/3).
Hariyadi menyebut keberhasilan lewat panen perdana itu menjadi komitmen jajaran petugas Lapas Lembata dalam membangun karakter dan kualitas warga binaan ke arah yang lebih produktif.
“Di bawah naungan Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur pimpinan Kakanwil Marciana Jone, kami Lapas Lembata berkomitmen untuk membentuk karakter dan kualitas warga binaan kami ke arah yang lebih baik dan lebih produktif bukan hanya bagi diri mereka tetapi juga untuk orang-orang di sekitar mereka," katanya berkomitmen.
Baca juga: Semua lapas di NTT miliki pos bantuan hukum
Baca juga: Ombudsman NTT soroti ketiadaan pengacara OBH di Lapas Rote Ndao
Baca juga: WBP asimilasi Lapas Atambua panen 4,5 ton gabah kering
Lapas Lembata lakukan rehabilitasi produktif lewat sektor pertanian
Program rehabilitasi produktif telah diimplementasikan dengan melibatkan narapidana dalam kegiatan berkebun dan aktif terlibat dalam setiap tahapan pertanian...