BMKG ingatkan gelombang tinggi hingga empat meter di NTT

id bmkg,cuaca ekstrem,ntt

BMKG ingatkan gelombang tinggi hingga empat meter di NTT

Ilustrasi - Perairan pantai Waijarang, Lembata, NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada...
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga di Kupang, Senin, (11/3/2024).

Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.

Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu Bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetar.

Yandri menjelaskan ancaman gelombang tinggi ini disebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah NTT atau konvergensi dan pusaran angin masuk atau Sirkulasi Siklonik di sebelah Barat Daya wilayah NTT sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan, dan belokan angin.

Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

"Waspada adanya awan gelap atau cumulonimbus dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba," ucap dia.

Atas peringatan dini ini, Yandri mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau aktivitas menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG.

Sedangkan bagi nelayan, ia juga berpesan agar mengamankan kapal atau perahu ke tempat yang aman.

"Untuk mengurangi kerugian material agar para nelayan mengamankan kapal-kapal atau perahu mereka ke tempat yang lebih aman," kata Yandri.



Baca juga: Hujan disertai angin kencang landa Kota Kupang

Baca juga: Wabup Manggarai Barat ajak wisatawan nikmati wisata darat Labuan Bajo

Baca juga: BMKG tegaskan tak ada badai di wilayah NTT