Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Edistasius Endi mengatakan penghargaan Adipura tahun 2023 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi motivasi untuk mewujudkan Kota Labuan Bajo selalu bersih dan menghasilkan oksigen yang banyak.
"Tidak boleh berlarut-larut atas apa yang diterima," katanya usai menerima Penghargaan Adipura di Labuan Bajo, Selasa, (19/3/2024).
Bupati yang akrab disapa Edi Endi menjelaskan Kota Labuan Bajo menerima Penghargaan Adipura kategori kota kecil pada 5 Maret 2024.
Pada 2023 lalu, berdasarkan evaluasi kualitas lingkungan selama setahun, KLHK juga menetapkan Manggarai Barat sebagai salah satu dari 80 kabupaten/kota penerima penghargaan tahunan itu, karena dinilai berhasil menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan perkotaan.
"Terima kasih kepada para pecinta lingkungan dan pasukan kuning Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Manggarai Barat," katanya.
Edi Endi mengatakan pemerintah daerah sangat serius untuk menanamkan nilai cinta lingkungan sejak dini dimana para pelajar diberikan edukasi untuk menjaga kebersihan, menanam pohon dan menanam bambu.
"Di kepala anak usia SD, SMP dan SMA harus menjadi budaya untuk menanam pohon agar mereka ada rasa memiliki," katanya.
Ia menjelaskan Kota Labuan Bajo yang bersih dan lingkungan yang asri akan semakin memikat wisatawan untuk berkunjung ke kota dengan predikat Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) itu.
"Dengan menanam pohon, orang datang ke Labuan Bajo bukan hanya menikmati spot wisata yang indah tapi juga menikmati lingkungan yang begitu bersih dan penuh dengan udara segar," katanya.
Upaya pelestarian lingkungan daerah, kata dia, bukan sekadar wacana sebab sebanyak 63 ribu pohon bambu telah ditanam di 12 kecamatan di Manggarai Barat pada tahun 2023 lalu.
Selanjutnya, sebanyak 164 desa di daerah itu juga diwajibkan menganggarkan dana desa untuk penanaman pohon bambu.
"Tahun ini kita sudah tuangkan dalam peraturan bupati pedoman penyusunan dana desa, dalam program ketahanan pangan dialokasikan untuk penanaman pohon bambu," katanya.
Pemerintah Manggarai Barat, kata dia, menargetkan sebanyak 1 juta pohon bambu telah ditanam pada tahun 2025.
Produksi bambu yang melimpah, kata dia, akan dimanfaatkan dengan baik sebab pemerintah telah membangun Rumah Produksi Bambu (RPB) di Labuan Bajo.
"Supaya ini berkesinambungan, bambu yang umurnya di tahun keenam sudah bisa diproduksi," katanya.
Baca juga: Pejabat di Mabar diminta aktifkan ponsel respon keluhan warga
Baca juga: KPU Mabar lakukan persiapan pilkada 2024
Baca juga: Pemda Mabar-Keuskupan Ruteng rapat persiapan Festival Golo Koe 2024
Menurutnya, tidak hanya manfaat ekologis dan ekonomis, namun rebung bambu dapat menjadi sumber protein dan gizi untuk penanganan stunting.
"Kalau ibu-ibu yang sedang hamil terbiasa makan rebung maka anak-anaknya tidak stunting," katanya.*