Kupang (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta bagi ahli waris korban bencana alam di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp150 juta, ada 10 orang yang meninggal, masing-masing untuk per satu korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta," kata Penyuluh Sosial Ahli Madya Kemensos Siti Farida ketika dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/6/2024).
Informasi bencana itu diperoleh dari laporan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ende yang langsung mendapatkan perhatian dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Santunan tersebut pun langsung diserahkan kepada ahli waris korban bencana alam pada Senin (10/6) dan Selasa (11/6).
Dari laporan yang diperoleh, ada 10 warga yang menjadi korban bencana alam, antara lain 4 orang di Kecamatan Ende Timur, Kecamatan Ndona 3 orang, Kecamatan Lepembusu Kelisoke 2 orang, dan Kecamatan Kota Baru 1 orang.
Siti menyatakan belasungkawa mendalam atas kejadian bencana yang merenggut nyawa warga di Kabupaten Ende.
Ia pun berharap santunan yang diberikan tersebut dapat membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. "Semoga bisa meringankan dan membantu beban secara psikologi dari kehilangan orang terkasih," ucapnya.
Adapun kejadian bencana tersebut antara lain tanah longsor yang merenggut nyawa empat orang yang merupakan satu keluarga di Kecamatan Ende Timur pada 7 Juni 2024.
Selanjutnya kejadian longsor di Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, pada 4 Mei 2024 dan kejadian tanah longsor di Kecamatan Ndona pada 22 Mei 2024.
Baca juga: BPBD: Satu keluarga tertimbun longsor di Ende
Baca juga: Badan Geologi imbau warga Ende waspada gerakan tanah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos beri santunan Rp150 juta untuk korban bencana alam di Ende
Kemensos salurkan santunan Rp150 bagi korban bencana alam Ende
...Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp150 juta, ada 10 orang yang meninggal, masing-masing untuk per satu korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta, kata Penyuluh Sosial Ahli Madya Kemensos Siti Farida ketika dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/6/2024)