Dalam kesempatan peringatan Hari Pancasila beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk selalu optimistis di tengah situasi geopolitik yang penuh ketegangan dan rivalitas.
Sikap optimistis selalu dikedepankan, mengingat Indonesia memiliki Pancasila yang memandu arah bangsa.
Presiden Jokowi juga mengajak semua elemen bangsa memperkokoh kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi, yang juga bagian dari pengamalan Pancasila, terutama di tengah kondisi perekonomian global yang cenderung tidak menentu.
Tak hanya karena Indonesia memiliki Pancasila, Presiden Jokowi juga berharap masyarakat tetap optimistis di tengah dinamika global karena Indonesia memiliki modal sosial dan budaya yang kokoh.
Presiden Jokowi menuturkan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terus diaktualisasikan dan diwariskan dalam perilaku dan kebijakan yang nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dengan salah satu implementasinya adalah keaktifan Pemerintah di dunia internasional tanpa menyurutkan perjuangan untuk terus memperkokoh perjuangan untuk terus memperkokoh kemandirian bangsa.
Nilai Pancasila pula yang banyak memberi inspirasi bagi Menhan Prabowo dalam Shangri-La Dialogue. Itu sebabnya presentasi Prabowo memberi warna yang berbeda.
Prabowo tak mau mengangkat ketegangan antara AS dan China, namun mengedepankan isu yang luput dari perhatian pembicara lain, yakni soal konflik di Gaza.
Benar, pesan kemanusiaan lebih diangkat oleh Menhan Prabowo, bagaimana gencatan senjata harus dilakukan di Palestina.
Pernyataan Menhan Prabowo dianggap lebih jelas karena diikuti dengan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, apabila diundang PBB.
Termasuk kesiapan Indonesia untuk mengirimkan rumah sakit terapung (kapal rumah sakit TNI AL) guna membantu penanganan medis bagi warga di Palestina yang menjadi korban perang.
Dengan adanya gencatan senjata, maka tak ada lagi warga yang harus kehilangan nyawanya dan menderita. Pasukan Perdamaian PBB kemudian bisa masuk ke wilayah sengketa untuk menghindarkan terjadinya kembali perang.
Agenda selanjutnya adalah perundingan damai bagi pihak-pihak yang berkonflik, sementara warga dari negara yang sedang bertikai, bisa menata kembali hidup mereka serta membangun kembali keluarganya.
Prabowo mengangkat cara Asia (Asian way) sebagai media dalam penyelesaian konflik.
Tampaknya Prabowo terinspirasi oleh nilai yang dahulu diperkenalkan oleh Bung Karno, yaitu gotong royong.
Sikap saling menghormati dan menghargai menjadi pintu masuk dalam penyelesaian sengketa wilayah yang terjadi.
*) Penulis adalah Dosen UCIC, Cirebon
Editor: Achmad Zaenal M
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketegangan geopolitik dan kebijakan bertetangga baik