Labuan Bajo (ANTARA) - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi Taman Nasional Komodo (TNK) dengan mengelola tingkat kunjungan wisatawan.
"Kesadaran itu ada di kami sebagai pengelola kawasan untuk mengendalikan kunjungan, salah satu langkah yang kami lakukan adalah menetapkan daya dukung dan daya tampung," kata Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, (15/7).
Ia menjelaskan BTNK telah membuat aplikasi bernama SiOra yang dapat memiliki layanan pemesanan tiket ke sejumlah destinasi wisata di kawasan TNK dan informasi destinasi.
"Dengan demikian kita tahu jumlah kunjungan ke berbagai destinasi, sehingga dari jumlah itu akan ada baseline data, lalu akan kami kembangkan lagi aplikasi untuk kontrol jika sampai jumlah maksimum wisatawan maka langsung ditutup," katanya.
Ia menjelaskan aplikasi SiOra akan diujicoba pada Agustus 2024.
"Lalu pada tahun 2025 kita akan menerapkan aplikasi siOra, sekarang bisa didownload di Play Store dan App Store," katanya.
Lebih lanjut, BTNK juga akan menutup kawasan TNK secara reguler yang bertujuan mengurangi tekanan dalam kawasan, mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan serta menghidupkan destinasi wisata di luar kawasan TNK.
"Masih dalam diskusi informal, dalam konsep jika ditutup sehari maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata di luar kawasan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo," katanya.
Rencana penutupan sementara kawasan TNK, lanjut dia, akan didahului kajian ilmiah daya dukung dan daya tampung lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap kawasan konservasi dan industri pariwisata.
"Sehingga yang jual paket wisata pada hari itu tidak ke kawasan TNK tapi di luar kawasan TNK," katanya.
Lebih lanjut, Pusat Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didukung BPOLBF akan melakukan studi terkait daya dukung daya tampung di kawasan TNK demi keberlanjutan kawasan konservasi di tengah potensi meningkatnya kunjungan pariwisata karena penerbangan internasional ke Labuan Bajo dan minat wisata alam.
"Kami harus juga mempersiapkan diri, salah satunya adalah kajian daya dukung lagi untuk dapat jumlah yang pas," katanya.
Sementara itu, Balai Taman Nasional Komodo (TNK) mencatat sebanyak 300.488 wisatawan melakukan kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo sepanjang 2023.