Artikel - Melihat capaian energi hijau PLTS IKN
...Tidak ada masalah, air melimpah, listrik ok, kata Presiden memberikan keterangan pers di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim
Kurang dari setahun sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada November 2023, PLTS IKN saat ini telah memproduksi total 10MW energi listrik, dari rencana pengembangan 50MW yang ditargetkan rampung di akhir 2024.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Agung Murdifi yang mendampingi Tim ANTARA menyebut kapasitas itu melampaui kebutuhan pasokan listrik Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, perhotelan, hingga bandara.
"Sekarang PLTS sudah memenuhi 10MW. Untuk HUT RI 17 Agustus 2024, dialokasikan kebutuhan listrik 1,5MW," katanya.
Area PLTS IKN terbagi atas sembilan blok, yang terdiri atas area pemasangan panel di sisi barat dan selatan, area solar farm, serta unit perkantoran di bagian tengah lapangan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, seperti mushala.
Salah satu petugas ruang pengendali PLTS IKN tampak memonitor capaian produksi listrik dari layar komputer. Tampak jumlah energi Matahari yang tertangkap solar panel sedang mencapai puncaknya di angka 10,1MW.
Energi yang ditangkap dari sinar Matahari untuk dikonversi menjadi listrik hanya berupa unsur irradiance yang diukur dalam watt per meter persegi, atau kilowatts per meter persegi. 1.000 watts sama dengan 1 kilowatts, sedangkan elemen radian atau radiasi yang ada pada sinar Matahari tidak diolah menjadi listrik, karena umumnya hanya cocok untuk dikonversi menjadi pemanas air.
Semakin panas terik Matahari, bagi PLN justru akan memicu kenaikan suhu dan irradiance yang ditangkap oleh perangkat semikonduktor silikon panel justru menurun. Adapun suhu ideal untuk hasil hasil tangkapan irradiance yang optimal berada di angka 20 hingga 30 derajat Celcius.
Pada layar monitor ruang kontrol juga tercantum informasi jumlah tangkapan energi Matahari dalam beberapa bulan terakhir mencapai total 4,9 juta kWh listrik.
Pemilihan lokasi PLTS di Desa Pemaluan merupakan lokasi ideal bagi operasional produksi listrik bertenaga surya, sebab kontur lahan yang berada di ketinggian perbukitan serta area yang berada di sekitar garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa membuat sinar Matahari mengenai area permukaan Kalimantan lebih banyak, sehingga sekitar kawasan memanas dengan cepat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pengembangan proyek
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Agung Murdifi yang mendampingi Tim ANTARA menyebut kapasitas itu melampaui kebutuhan pasokan listrik Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, perhotelan, hingga bandara.
"Sekarang PLTS sudah memenuhi 10MW. Untuk HUT RI 17 Agustus 2024, dialokasikan kebutuhan listrik 1,5MW," katanya.
Area PLTS IKN terbagi atas sembilan blok, yang terdiri atas area pemasangan panel di sisi barat dan selatan, area solar farm, serta unit perkantoran di bagian tengah lapangan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, seperti mushala.
Salah satu petugas ruang pengendali PLTS IKN tampak memonitor capaian produksi listrik dari layar komputer. Tampak jumlah energi Matahari yang tertangkap solar panel sedang mencapai puncaknya di angka 10,1MW.
Energi yang ditangkap dari sinar Matahari untuk dikonversi menjadi listrik hanya berupa unsur irradiance yang diukur dalam watt per meter persegi, atau kilowatts per meter persegi. 1.000 watts sama dengan 1 kilowatts, sedangkan elemen radian atau radiasi yang ada pada sinar Matahari tidak diolah menjadi listrik, karena umumnya hanya cocok untuk dikonversi menjadi pemanas air.
Semakin panas terik Matahari, bagi PLN justru akan memicu kenaikan suhu dan irradiance yang ditangkap oleh perangkat semikonduktor silikon panel justru menurun. Adapun suhu ideal untuk hasil hasil tangkapan irradiance yang optimal berada di angka 20 hingga 30 derajat Celcius.
Pada layar monitor ruang kontrol juga tercantum informasi jumlah tangkapan energi Matahari dalam beberapa bulan terakhir mencapai total 4,9 juta kWh listrik.
Pemilihan lokasi PLTS di Desa Pemaluan merupakan lokasi ideal bagi operasional produksi listrik bertenaga surya, sebab kontur lahan yang berada di ketinggian perbukitan serta area yang berada di sekitar garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa membuat sinar Matahari mengenai area permukaan Kalimantan lebih banyak, sehingga sekitar kawasan memanas dengan cepat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pengembangan proyek